Iran Ancam Presiden AS Donald Trump: Kau Memulai, Kami yang Akan Mengakhiri

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Iran melemparkan ancaman kepada Amerika Serikat (AS) setelah AS menyerang tiga situs nuklir mereka.

Juru Bicara Komandan Pusat Angkatan Bersenjata Iran, Ibrahim Zolfaqari, mengatakan Teheran akan merespons serangan tersebut

Ibrahim menyebut akan ada operasi yang kuat dan terarah yang akan menimbulkan konsekuensi yang berat, disesalkan, dan tidak terduga.

Awalnya, Ibrahim merespons soal klaim Presiden AS Donald Trump yang berhasil menyerang mereka.

"Itu tidak hanya sia-sia, tetapi juga akan memperluas cakupan target yang sah dan beragam (bagi militer Iran) dan meletakkan dasar bagi perluasan perang di seluruh kawasan," kata Ibrahim dalam pernyataan via video yang ditayangkan Fars dan Mehr pada Senin (23/6/2025).

Ibrahim kemudian langsung mengultimatum Trump lewat kalimat dalam bahasa Inggris.

"Tuan Trump, kau mungkin memulai perang ini, tetapi kami akan menjadi orang yang mengakhirinya," tandasnya.

Seperti diketahui, apa yang dikhawatirkan Dunia akhirnya kejadian. Amerika Serikat menyerang Iran.

Informasi itu disampaikan langsung oleh pemimpin Negeri Paman Sam, Donald Trump.

Potensi konflik Israel dan Iran kemungkinan akan membesar. 

Pada Sabtu (21/6/2025), Presiden AS Donald Trump mengumumkan Amerika Serikat telah menyelesaikan “serangan yang sangat berhasil” terhadap situs nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Trump mengatakan semua pesawat kini telah berada di luar wilayah udara Iran.