Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Analisis AM Hendropriyono soal Potensi Perang Dunia 3 usai Amerika Cawe-cawe Konflik Iran-Israel

A.M Hendropriyono mengungkapkan analisisnya soal potensi perang dunia usai Amerika Serikat ikut membantu Israel dalam konfliknya dengan Iran.

YouTube Mahfud MD Official
KONFLIK IRAN VS ISRAEL - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) sekaligus tokoh militer, Jend. (Purn) A.M Hendropriyono mengungkapkan analisisnya tentang potensi terjadinya perang dunia ketiga setelah adanya konflik antara Iran dan Israel. Terlebih setelah sekarang Amerika turut serta mendukung Israel dan ikut menyerang Iran. 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) sekaligus tokoh militer, Jend. (Purn) A.M Hendropriyono mengungkapkan analisisnya tentang potensi perang dunia ketiga setelah adanya konflik antara Iran dan Israel.

Terlebih setelah Amerika Serikat turut serta mendukung Israel dan ikut menyerang Iran.

Hendropriyono mengaku memiliki analisis berbeda tentang potensi perang besar imbas konflik Iran-Israel ini.

Menurut Hendropriyono, perang antara Iran-Israel ini akan selesai dan tidak menimbulkan perang dunia.

Karena menurutnya, masing-masing negara besar yang memiliki potensi bergabung dalam konflik Iran-Israel ini masih memiliki urusannya sendiri.

Seperti Rusia yang kini masih belum selesai konfliknya dengan Ukraina.

Konflik Rusia-Ukraina ini juga berhubungan dengan NATO.

Berbeda dengan Amerika Serikat, khususnya Donald Trump yang memiliki tujuan sendiri dalam konflik Iran-Israel ini.

"Mungkin saya agak lain dari prediksi para ekspert. Saya melihat perang ini (Iran-Israel) akan selesai, tidak akan menjadi perang dunia."

"Karena masing-masing punya urusan sendiri. Seperti Rusia urusannya sama Ukraina belum selesai, karena NATO kan lain frekuensinya. Beda nih sama Donald Trump," kata Hendropriyono dalam Program 'Ruang Sahabat' di kanal YouTube Mahfud MD Official, Jumat (21/6/2025).

Selanjutnya ada juga China yang kini tengah mendukung Pakistan dalam konflik dengan India.

Baca juga: Selat Hormuz Dimiliki Siapa? Iran Ancam Menutup, Amerika Minta Bantuan China

"Cina sedang mendukung Pakistan karena India tetap enggak mau berhenti. Jadi masih repot," imbuh Hendropriyono.

Hendropriyono menilai, satu-satunya kekuatan besar yang bisa ikut konflik Iran-Israel ini adalah Korea Utara.

Namun bisa dilihat Korea Utara ini tidak suka dengan Iran dan lebih cenderung mendukung Rusia.

"Satu-satunya kekuatan be.ar yang bisa ikut bergabung dalam perang itu adalah Korea Utara. Tapi Korea Utara kan suka sama Rusia, enggak suka sama Iran," jelasnya.

Oleh karena itu Hendropriyono menilai konflik Iran-Israel ini akan selesai, walaupun tetap saja ada pihak yang menang dan kalah nantinya.

"Jadi menurut saya selesai akan selesai. Walaupun ya yang menang akan jadi arang yang kalah jadi gitu," ungkap mantan Kepala BIN itu.

Baca juga: Great Institute Kecam Serangan AS ke Iran, Desak Indonesia Dorong Jalur Diplomasi Global

Amerika Serang Fasilitas Nuklir Iran

Pasukan Amerika Serikat (AS) melakukan serangan terhadap tiga situs nuklir Iran pada Sabtu (21/6/2025) waktu setempat.

Tiga fasilitas nuklir Iran tersebut, yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Melalui di platform media sosialnya, Presiden AS Donald Trump mengklaim, telah menyelesaikan serangan yang sangat sukses terhadap tiga situs nuklir Iran, yaitu Fordow, Natanz dan Isfahan.  

"Kami telah menyelesaikan serangan yang sangat berhasil terhadap tiga situs nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan. Semua pesawat sekarang berada di luar wilayah udara Iran."

“Serangkaian penuh BOM dijatuhkan di lokasi utama, Fordow. Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat. Selamat kepada Prajurit Amerika kita yang hebat."

"Tidak ada militer lain di dunia yang dapat melakukan ini. SEKARANG WAKTUNYA UNTUK PERDAMAIAN! Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini.”

Dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi pada hari Minggu, Trump juga mengatakan "serangan tersebut merupakan keberhasilan militer yang spektakuler".

Pasca serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran tersebut, dikabarkan tidak ada korban jiwa. Sejumlah pun negara serukan deeskalasi.

Baca juga: Konflik Iran-Israel Libatkan AS, DPR: Pemerintah Harus Miliki Skenario Krisis Hadapi Gejolak Global

Iran Ancam Tutup Selat Hormuz

Setelah AS menyerang tiga situs nuklir utama di Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan, pada Sabtu (21/6/2025), Iran disebut akan menutup Selat Hormuz sebagai balasan untuk AS.

Diketahui Selat Hormuz adalah titik sempit antara Teluk Persia dan Teluk Oman. 

Setiap hari, sekitar 21 juta barel minyak melewati selat ini dari Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab.

Selain minyak, selat ini juga dilalui oleh ribuan kapal pengangkut gas alam cair (LNG) dan kargo non energi.

Dengan mengancam menutup Selat Hormuz, Iran memegang kartu as yang bisa mengganggu stabilitas ekonomi global.

Namun, para analis meyakini Iran tidak akan mudah menutup jalur ini sepenuhnya karena kehadiran Armada Kelima AS di Bahrain.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Ibriza Fasti Ifhami/Suci Bangun Dwi Setyaningsih)

Baca berita lainnya terkait Konflik Iran Vs Israel.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved