Konflik Iran Vs Israel
Berbahaya Dihirup Manusia, Kontaminasi Dampak Serangan Israel ke Kawasan Nuklir Iran
Serangan Israel ke kawasan fasilitas pengayaan nuklir Iran disebut Badan Nuklir PBB membawa dampak berbahaya bagi manusia
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Pengawas Nuklir PBB mengatakan pada hari Senin (16/6/2025), ada kemungkinan terjadinya kontaminasi radiologi dan kimia di fasilitas pengayaan nuklir utama Iran di Natanz setelah serangan Israel, meskipun tingkat radiasi di luar kompleks tersebut saat ini normal.
Israel mengebom lokasi tersebut pada hari Jumat (13/6/2025) selama gelombang pertama serangan besar untuk memulai kampanye kejutnya terhadap lokasi militer dan nuklir Iran.
Radiasi yang disebabkan oleh kerusakan fasilitas Natanz menimbulkan bahaya yang signifikan jika uranium terhirup atau tertelan, kata Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional Rafael Grossi pada hari Senin, dikutip dari Time of Israel.
Risiko dapat dikelola secara efektif dengan tindakan perlindungan yang tepat, seperti menggunakan alat pelindung pernapasan saat berada di dalam fasilitas, kata Grossi.
“Tingkat radioaktivitas di luar lokasi Natanz tetap tidak berubah dan berada pada tingkat normal, yang menunjukkan tidak ada dampak radiologis eksternal terhadap populasi atau lingkungan akibat peristiwa ini,” katanya.
Grossi menyampaikan pidatonya dalam sidang darurat dewan IAEA di Wina yang diadakan atas permintaan Rusia untuk membahas serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran.
Ia mengatakan, tampaknya tidak ada kerusakan tambahan di Natanz dan lokasi penelitian nuklir Isfahan sejak Sabtu.
Menurutnya, kekhawatiran utama di dalam fasilitas Natanz adalah toksisitas kimia dari gas yang disebut uranium heksafluorida, yang merupakan hasil dari fluorin yang dicampur dengan uranium selama pengayaan.
Gas ini sangat mudah menguap, akan cepat terkorosi, dapat membakar kulit dan sangat mematikan jika terhirup, kata para ahli.
“Di tengah situasi yang menantang dan kompleks ini, sangat penting bagi IAEA untuk menerima informasi teknis yang tepat waktu dan teratur tentang fasilitas dan lokasi masing-masing,” kata Grossi.
“(Badan PBB) tidak dapat menilai secara akurat kondisi radiologis dan dampak potensial terhadap populasi dan lingkungan dan tidak dapat memberikan bantuan yang diperlukan.”
Baca juga: Trump Diduga Dalangi Serangan Israel ke Iran, Alasannya Perundingan Nuklir Berujung Deadlock
Grossi mengatakan bahwa inspektur PBB akan tetap hadir di Iran dan memeriksa fasilitas nuklir “segera setelah kondisi keselamatan memungkinkan.”
Ia memperingatkan bahwa "eskalasi militer mengancam nyawa, meningkatkan kemungkinan pelepasan radiologi dengan konsekuensi serius bagi manusia dan lingkungan, serta menunda upaya penting menuju solusi diplomatik untuk jaminan jangka panjang bahwa Iran tidak memperoleh senjata nuklir."
Kerusakan di Natanz
Foto satelit yang beredar menunjukkan kerusakan parah di fasilitas pengayaan nuklir utama Iran di Natanz.
Gambar yang diambil pada hari Sabtu (14/6/2025) lalu, menunjukkan beberapa bangunan rusak atau hancur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.