Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Houthi Ikut Perang! Luncurkan Drone Tempur ke Israel untuk Bantu Serangan Iran

Houthi dilaporkan menggempur sejumlah wilayah di ibu kota Tel Aviv, Sabtu (14/6/2025), namun IDF mengklaim bahwa pihaknya berhasil mencegat serangan

Foto: MehrNews
ISRAEL SERANG IRAN - Serangan di Israel pada 13 Juni 2025. Houthi dilaporkan menggempur sejumlah wilayah di ibu kota Tel Aviv, Sabtu (14/6/2025), namun IDF mengklaim bahwa pihaknya berhasil mencegat serangan 

TRIBUNNEWS.COM – Di tengah ketegangan perang antara Israel dan Iran, drone tempur militan sayap kanan Houthi Yaman dilaporkan menggempur sejumlah wilayah di ibu kota Israel, Tel Aviv, Sabtu (14/6/2025).

Hal ini terungkap setelah Angkatan Udara Israel (IAF) mengklaim telah menembak jatuh tiga drone yang diluncurkan dari Yaman.

Meski serbuan drone Houthi sempat melintas di langit Israel, namun IDF mengatakan bahwa pihaknya berhasil mencegat serangan sehingga tidak sampai memicu sirine di Israel.

Kendati Angkatan Udara Israel berhasil menghancurkan drone Houthi tanpa menimbulkan bahaya langsung terhadap warga sipil, namun pihak militer tetap dalam kondisi siaga tinggi karena potensi gelombang serangan berikutnya

Belum ada keterangan resmi dari pihak Houthi terkait serangan ini.

Mengutip dari Times of Israel, serangan ini dipandang sebagai dukungan kelompok Houthi Yaman kepada Iran, di tengah eskalasi konflik regional.

Pihak Militer Israel juga mengonfirmasi bahwa operasi pertahanan melawan drone Yaman adalah bagian dari kampanye lebih luas untuk menghadang “poros perlawanan” Iran, yang mencakup Iran, milisi Irak, Hizbullah, dan kini Houthi

Sejak konflik antara Israel dan Iran meningkat, Houthi Yaman semakin agresif mengintensifkan serangan terhadap Israel melalui jalur udara dan laut.

Aksi kali ini menandai eskalasi peran mereka dalam konflik proxy yang sudah berlangsung sejak Oktober 2023.

Iran Gempur Israel

Baca juga: Netanyahu Dievakuasi, Kabur ke Yunani setelah Iran Gempur Balik Israel

Sebelum Houthi melepaskan serangan ke Tel Aviv, sekutunya yakni Iran telah lebih dulu menggempur Israel menggunakan ratusan rudal balistik.

Sebanyak tujuh rudal Iran berhasil menghantam wilayah metropolitan Tel Aviv, membuat tujuh orang "terluka ringan dan sedang" setelah serangan yang menghantam perbatasan Tel Aviv dan kota Ramat Gan di Israel.

Serangan Iran juga turut memicu kepanikan, Warga dilaporkan berhamburan ke tempat perlindungan saat sirine peringatan berbunyi di beberapa kota besar.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan ledakan di langit serta puing-puing bangunan yang terkena serpihan rudal.

Tak hanya itu serangan Iran juga turut memporak-porandakan  Pangkalan Udara Nevatim, salah satu yang terbesar di wilayah pendudukan Israel di selatan.

Portal berita Ynet Israel melaporkan lebih dari 40 orang terluka di Israel akibat serangan Iran. Seorang wanita yang terluka parah meninggal di rumah sakit.

Iran Janji Tak Pakai Nuklir Serang Israel

Di tengah memanasnya serangan, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan kepada mitranya dari Rusia Vladimir Putin bahwa Teheran tidak mencari senjata nuklir.

Pernyataan itu diungkap Presiden Pezeshkian dalam panggilan telepon setelah gelombang serangan Israel.

"Republik Islam Iran selalu menegaskan bahwa pihaknya tidak berusaha memperoleh senjata nuklir dan selalu siap memberikan jaminan mengenai masalah ini kepada otoritas internasional yang kompeten," kata Pezeshkian kepada Putin, menurut pernyataan dari kepresidenan Iran.

Pezeshkian juga mengungkapkan bahwa Iran tetap berkomitmen pada prinsip non-proliferasi nuklir, meski memiliki kemampuan nuklir untuk tujuan sipil dan pertahanan.

Sementara itu, Kremlin mengecam keras serangan udara Israel ke wilayah Iran, menyebutnya sebagai tindakan sepihak yang melanggar hukum internasional dan Piagam PBB.

Rusia menyatakan akan terus menjalin komunikasi intensif dengan Teheran dan Tel Aviv dalam rangka menurunkan ketegangan yang berpotensi mengancam stabilitas global.

Langkah Rusia untuk menekan Iran agar tidak menggunakan nuklir dinilai sebagai strategi geopolitik penting untuk menstabilkan kawasan, mengingat peran Moskow sebagai sekutu strategis Iran dan salah satu anggota tetap DK PBB.

Meski pernyataan dari Teheran dinilai menenangkan, para analis memperingatkan bahwa situasi masih sangat dinamis.

Ancaman serangan lanjutan, baik dari pihak Israel maupun kelompok-kelompok proksi di kawasan seperti Hizbullah dan Houthi, tetap menjadi perhatian utama.

Lantaran perang berkepanjangan antara Iran dan Israel bukan hanya ancaman regional, tetapi bisa menjadi krisis global multidimensi, melibatkan ekonomi, politik, keamanan, dan kemanusiaan. 

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved