Kamis, 2 Oktober 2025

Spesifikasi KAAN, Jet Tempur Siluman Generasi 5 Turki yang Dibeli Indonesia Sebanyak 48 Unit

KAAN merupakan jet siluman dua mesin generasi ke-5 buatan Turki, dengan kecepatan Mach 1.8, radar AESA, internal weapons bay, siap diekspor sejak 2022

Turkish Aerospace Industries
JET TEMPUR KAAN - Foto disediakan oleh Industri Dirgantara Turki. Berbagai fitur peningkatan misi, termasuk serangan presisi dan ruang senjata internal, akan memposisikan KAAN sebagai “raja langit” saat mencapai wilayah udara Turki. 

TRIBUNNEWS.COM - Turki menjadi sorotan dunia pertahanan setelah berhasil menerbangkan prototipe jet tempur siluman generasi kelima, yang diberi nama KAAN.

KAAN merupakan ambisi besar Ankara untuk keluar dari ketergantungan pada alutsista buatan Barat.

Melalui jet tempur ini, Turki ingin berdiri sejajar dengan negara-negara seperti Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok dalam teknologi militer udara.

Jet tempur KAAN merupakan rancangan Turkish Aerospace Industries (TAI), yang dikenal juga sebagai TF-X.

Jet tempur siluman KAAN ini, dipersenjatai teknologi terkini buatan dalam negeri.

KAAN telah menjalani uji terbang perdananya pada Februari 2024 dan diproyeksikan mulai beroperasi penuh pada akhir dekade ini.

Tak hanya ditujukan untuk memperkuat Angkatan Udara Turki, KAAN juga dibidik sebagai produk ekspor strategis.

Indonesia telah menjadi pembeli internasional pertama dengan kontrak senilai miliaran dolar.

Negara-negara lain seperti Pakistan, Malaysia, serta Azerbaijan menunjukkan ketertarikan serupa.

Dengan spesifikasi yang mencakup radar AESA, dua mesin F110 buatan General Electric, kecepatan maksimal Mach 1.8, serta internal weapons bay untuk menjaga kemampuan siluman (stealth), KAAN digadang-gadang akan menjadi salah satu jet tempur paling tangguh dan canggih di kawasan Eurasia dan Timur Tengah.

Artikel ini memaparkan detail spesifikasi teknis, performa, dan potensi ekspor jet siluman ini, berdasarkan sumber media internasional.

Baca juga: Pertama Kali Angkatan Udara Turki Pamerkan KAAN, Jet Tempur Siluman Berteknologi Canggih

Spesifikasi Jet Tempur KAAN

1. Sejarah dan Tahapan Pengembangan

Jet tempur KAAN awalnya dikenal dengan nama TF-X dan mulai dikembangkan pada tahun 2016.

Produksi komponen pertamanya selesai pada November 2021, seperti dilaporkan oleh AP News dan Hispanatolia.

Nama resmi “KAAN” diumumkan pada 1 Mei 2023.

Pesawat ini menjalani penerbangan perdana pada 21 Februari 2024 selama 13 menit dan terbang hingga ketinggian 8.000 kaki (sekitar 2.400 meter).

Uji terbang kedua dilakukan pada Mei 2024, sementara pengujian afterburner di darat dijadwalkan pada Desember 2024.

Saat ini, prototipe kedua dan ketiga sedang dibangun. Turki merencanakan sedikitnya empat prototipe untuk keperluan uji coba.

Angkatan Udara Turki dijadwalkan menerima 20 unit KAAN Block 1 mulai 2028, sebelum masuk ke produksi massal dua unit per bulan pada tahun 2029.

2. Dimensi dan Struktur

KAAN memiliki panjang sekitar 21 meter dan bentang sayap sekitar 14 meter, menurut laporan turdef.com.

Berat maksimumnya mencapai 27 ton, sebagaimana dikutip dari armyrecognition.com.

Desainnya mengusung bentuk siluman (low observable) dengan permukaan yang menyerap radar serta saluran udara berliku (serpentine intake) untuk menurunkan visibilitas radar (RCS).

3. Mesin dan Kinerja

Jet ini dilengkapi dua mesin General Electric F110-GE-129, masing-masing bertenaga sekitar 29.000 pon dorong.

Versi awal KAAN bahkan sudah mampu mencapai kecepatan tinggi tanpa afterburner (supercruise).

Baca juga: Radar Jet Tempur Siluman J-20 China Meningkat Deteksi Radarnya, Berkat Terobosan Profesor China Ini

Turki juga sedang mengembangkan mesin buatan lokal TEI TF35000 dengan daya dorong sekitar 156 kN untuk varian produksi akhir dekade 2030-an.

Kecepatan maksimalnya mencapai Mach 1.8 (sekitar 2.222 kilometer/jam), dengan ketinggian operasional hingga 55.000 kaki (sekitar 16.800 meter).

KAAN dirancang untuk mampu bermanuver hingga ±9 g, dan memiliki radius tempur sekitar 600 nautical miles (setara ±1.100 kilometer).

4. Avionik dan Sensor

KAAN menggunakan radar AESA bernama MURAD, buatan perusahaan pertahanan Turki, Aselsan, dengan cakupan penuh 360 derajat.

Pesawat ini juga dilengkapi sistem peperangan elektronik (electronic warfare) yang lengkap: mulai dari detektor radar (RWR), detektor rudal (MWS), detektor laser (LWR), hingga sistem perlindungan aktif DIRCM YILDIRIM-100 untuk menangkal serangan rudal berpemandu inframerah.

Selain itu, arsitektur avioniknya dibuat terbuka agar dapat terintegrasi dengan drone (manned-unmanned teaming) dan mendukung misi otonom.

5. Persenjataan dan Kapasitas Angkut

KAAN dilengkapi internal weapons bay untuk menjaga profil siluman.

Pesawat ini dapat membawa berbagai jenis rudal udara-ke-udara dan udara-ke-darat.

Beberapa amunisi andalan buatan Turki yang kompatibel antara lain: Bozdoğan (jarak pendek inframerah) dan Gökdoğan (jarak menengah radar guided).

Kapasitas total muatan mencapai sekitar 20.000 pon, meski ruang penyimpanan di dalam pesawat kemungkinan terbatas hanya sekitar 1.000 pon.

6. Perbandingan Global

Dalam hal kecepatan dan manuver, KAAN unggul dari F-35 yang hanya mampu mencapai Mach 1.6.

Namun, efektivitas silumannya masih diperdebatkan karena menggunakan mesin F110 konvensional, tidak sehalus desain nozzle pada F-35 atau J-20.

Meski begitu, dengan dukungan avionik cerdas dan kemampuan terbang bersama drone, KAAN berpotensi menjadi pesaing serius F-35, Su-57, dan J-20 di pasar ekspor, menurut eurasiantimes.com.

Baca juga: Pendanaan AS untuk Jet Tempur Siluman F-35 Berikutnya Tertunda, Radar Baru Perlu Desain Ulang

7. Ekspor dan Kerja Sama Internasional

Indonesia menjadi pembeli internasional pertama dengan pemesanan 48 unit senilai US$10 miliar, termasuk kerja sama studi dan produksi lokal.

Negara-negara lain seperti Pakistan, Azerbaijan, Arab Saudi, Malaysia, dan beberapa negara Teluk juga menunjukkan minat.

Azerbaijan bahkan resmi bergabung dalam proyek ini sejak 2023, dengan mengirim 200 teknisi dan mendirikan fasilitas manufaktur sendiri.

8. Tantangan dan Prospek

Salah satu tantangan utama adalah ketergantungan awal pada mesin buatan Amerika (F110-GE).

Untuk mencapai kemandirian penuh, Turki perlu menyelesaikan pengembangan material penyerap radar (RAM) dan mesin dalam negeri.

KAAN dijadwalkan mulai beroperasi sekitar 2028–2030, dan dalam jangka panjang akan menggantikan sebagian besar armada F-16 Angkatan Udara Turki.

Spesifikasi Teknis

  • Panjang: ±21 meter
  • Bentang Sayap: ±14 meter
  • Berat Maksimum: ±27 ton
  • Mesin: 2 × General Electric F110-GE-129 (~29.000 lbf)
  • Mesin masa depan: TEI TF35000 (~156 kN, buatan Turki)
  • Kecepatan Maksimum: Mach 1.8 (~2.222 km/jam)
  • Ketinggian Operasional: 55.000 kaki (~16.800 meter)
  • Radius Tempur: ±600 nm (~1.111 km)
  • Manuver: ±9 g
  • Muatan Maksimal: ~20.000 lbs (internal terbatas ~1.000 lbs) 

Avionik & Sensor

  • Radar AESA MURAD (Aselsan, cakupan 360°)
  • Sistem peperangan elektronik lengkap: RWR, MWS, LWR, chaff/flares, DIRCM YILDIRIM-100
  • Avionik terbuka: mendukung integrasi UAV dan misi otonom

Baca juga: China Dilaporkan Telah Menyelesaikan Penjualan Jet Tempur Siluman Shenyang J-35A ke Pakistan

Persenjataan

  • Internal weapons bay (stealth)
  • Rudal udara-ke-udara Bozdoğan & Gökdoğan (buatan Turki)
  • Kemampuan tempur udara-ke-darat juga tersedia

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved