Kamis, 2 Oktober 2025

Kerusuhan di Amerika Serikat

Wali Kota LA Berlakukan Jam Malam usai Protes dan Kerusuhan di Pusat Kota

Wali Kota Los Angeles Karen Bass mengumumkan penerapan jam malam di pusat kota LA setelah selama 5 hari berturut-turut aksi protes besar-besaran.

Tangkapan layar YouTube Al Jazeera
KERUSUHAN DI LA - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera yang diambil pada Rabu (11/6/2025) menampilkan Wali Kota Los Angeles Karen Bass telah mengumumkan jam malam di sebagian pusat kota Los Angeles. 

TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Los Angeles, Karen Bass mengumumkan penerapan jam malam di pusat kota LA selama 5 hari berturut-turut aksi protes besar-besaran yang dipicu oleh penegakan hukum imigrasi federal dan pengerahan militer oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.

Dalam konferensi pers yang digelar Selasa (10/6/2025), Bass juga menetapkan status keadaan darurat lokal menyusul kerusuhan dan penjarahan yang melanda sejumlah wilayah pusat kota.

"Jam malam akan diberlakukan mulai pukul 8 malam ini hingga pukul 6 pagi besok, dan dapat diperpanjang tergantung pada evaluasi situasi," ujar Bass, dikutip dari Deadline.

Jam malam tersebut hanya berlaku di wilayah terbatas,  seluas 1 mil persegi, dari Jalan Bebas Hambatan 5 ke 110.

Kemudian dari Bebas Hambatan 10 ke titik pertemuan 110 dan 5, mencakup area seperti Disney Hall, Crypto.com Arena, LA Live, Pusat Konvensi, Balai Kota, dan Union Station.

Wali kota menekankan bahwa meski insiden kekerasan dan vandalisme terjadi, wilayah yang terdampak sebenarnya sangat kecil dibandingkan luas keseluruhan kota Los Angeles yang mencapai lebih dari 500 mil persegi. 

“Penting untuk mengetahui bahwa apa yang terjadi di wilayah seluas 1 mil persegi ini tidak mencerminkan kondisi seluruh kota,” tegasnya.

Banyak toko yang dijarah akibat protes ini.

"Banyak bisnis yang kini terkena dampak atau dirusak. Tadi malam, ada 23 bisnis yang dijarah, dan saya kira jika Anda berkendara melewati pusat kota LA, grafiti ada di mana-mana dan telah menyebabkan kerusakan signifikan pada bisnis dan sejumlah properti," kata Bass dalam konferensi pers, dikutip dari Al Jazeera.

“Jadi pesan saya kepada Anda adalah: Jika Anda tidak tinggal atau bekerja di pusat kota LA, hindari daerah tersebut. Penegak hukum akan menangkap orang yang melanggar jam malam dan Anda akan dituntut."

Kepala LAPD Jim McDonnell memperingatkan bahwa siapa pun yang melanggar jam malam tanpa alasan hukum akan langsung ditangkap. 

Baca juga: Alasan Trump Kerahkan 700 Marinir untuk Hadapi Demonstran di Los Angeles, Anggap Pemberontak

Sementara itu, Walt Disney Concert Hall membatalkan konser Seoul Chamber Music malam itu karena aturan jam malam

"Kami memohon maaf kepada penonton atas ketidaknyamanan ini," ujar pihak manajemen dalam pernyataan resmi.

Menurut data LAPD, sebanyak 96 orang ditangkap karena tidak membubarkan diri saat demonstrasi, sementara 14 lainnya ditangkap karena penjarahan.

Dua petugas polisi mengalami luka dalam kerusuhan Senin malam, namun telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

Pengerahan Militer Picu Protes Semakin Memanas

Gelombang protes ini dipicu oleh penggerebekan yang dilakukan lembaga imigrasi federal terhadap imigran tanpa dokumen, serta keputusan kontroversial Presiden Trump untuk mengerahkan 2.000 pasukan Garda Nasional dan 700 Marinir AS ke Los Angeles.

Kebijakan ini diklaim sebagai upaya untuk menjaga ketertiban umum, namun justru memicu kemarahan masyarakat dan pejabat lokal.

Gubernur California Gavin Newsom mengecam keras tindakan Trump dan menyebutnya sebagai "penyalahgunaan kekuasaan yang terang-terangan."

Ia menambahkan bahwa pengerahan militer ini “membuat masyarakat trauma dan memperburuk ketegangan.”

Negara bagian California bahkan telah mengajukan gugatan hukum untuk membatalkan federalisasi Garda Nasional.

Bass dan Newsom kompak menegaskan bahwa pengerahan militer bukan solusi yang dibutuhkan. 

McDonnell menyatakan bahwa LAPD memiliki cukup sumber daya untuk menjaga ketertiban tanpa campur tangan federal.

"Kami percaya kami bisa menangani ini bersama mitra lokal dan regional tanpa perlu melibatkan militer," kata McDonnell.

Aksi Demonstrasi dan Respons Kepolisian

Pada hari Selasa, ratusan demonstran berkumpul di luar Pusat Penahanan Metropolitan (MDC) di pusat kota Los Angeles.

Beberapa kelompok bergerak ke Jalan Bebas Hambatan Hollywood (101) dan sempat memblokir lalu lintas di kedua arah.

Demonstrasi di sekitar gedung federal dan kantor Imigrasi dan Bea Cukai AS telah berlangsung selama empat hari terakhir. 

Sejumlah besar warga yang turun ke jalan menyatakan bahwa mereka bukan kriminal, melainkan pekerja yang datang ke AS untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

“Banyak dari kami bukan pelaku kekerasan. Kami adalah tukang kebun, penjahit, buruh harian,” ujar salah satu pengunjuk rasa.

Para aktivis menyerukan agar demonstrasi tetap berlangsung secara damai, dan memperingatkan bahwa kekerasan hanya akan dijadikan alasan oleh pemerintah untuk memperkuat tindakan represif.

Pernyataan dari Presiden Trump 

Presiden Trump pada hari Selasa membela keputusannya dengan retorika keras. 

“Saya tidak akan membiarkan negara ini dihancurkan oleh pelanggaran hukum dunia ketiga,” katanya saat berpidato di Fort Bragg, Carolina Utara.

Ia menyebut aksi protes sebagai ancaman terhadap stabilitas nasional dan mengatakan bahwa militer harus menjaga ketertiban.

Namun, pernyataan Trump justru dianggap memperkuat tudingan bahwa pemerintahannya semakin bersifat otoriter. 

Hingga hari Rabu (11/6/2025), unjuk rasa masih terus berlangsung di pusat kota Los Angeles, terutama di sekitar pusat-pusat detensi imigran. 

Beberapa insiden kekerasan telah dilaporkan, termasuk pembakaran kendaraan dan pelemparan benda ke arah petugas. 

(Tribunnews.com/Farra)

Artikel Lain Terkait Kerusuhan di LA

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved