Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

4 Hal yang Perlu Diketahui soal Penahanan Kapal Bantuan Greta Thunberg untuk Gaza

Kapal yang membawa bantuan simbolis untuk Gaza, diambil alih pasukan Israel, ini 4 hal yang perlu diketahui tentang misi kemanusiaan Greta Thunberg.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
Francesca Albanese/Freedom Flotilla Coalition
ISRAEL BLOKIR BANTUAN - Foto yang diunggah oleh Francesca Albanese, Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada 9 Juni 2025, memperlihatkan kru Kapal Madleen yang membawa bantuan simbolis untuk Gaza. Ini 4 hal yang perlu diketahui tentang misi kemanusiaan Greta Thunberg. 

TRIBUNNEWS.COM – Kapal bantuan milik Freedom Flotilla Coalition (FFC) yang menuju Gaza, dengan Greta Thunberg dan sejumlah aktivis lainnya di dalamnya, dihentikan dan diambil alih oleh pasukan Israel pada 9 Juni 2025.

Menurut pernyataan dari pihak Israel, kapal bernama Madleen tersebut telah dialihkan ke pesisir Israel, lapor AFP.

Sementara itu, dalam unggahan di media sosial, FFC menulis:

“Koneksi terputus di ‘Madleen’. Tentara Israel telah menaiki kapal tersebut.”

Laporan AFP menambahkan bahwa mereka kehilangan kontak dengan 12 orang di kapal tersebut, termasuk aktivis iklim asal Swedia Greta Thunberg dan Rima Hassan, anggota Parlemen Eropa asal Prancis.

Mengutip Mint, berikut empat hal yang perlu diketahui terkait penahanan kapal bantuan ini:

1. Apa yang Terjadi pada Greta Thunberg dan Aktivis Lainnya?

Kementerian Luar Negeri Israel menulis di media sosial:

“Kapal pesiar 'selfie' milik para selebritas itu telah tiba dengan selamat di pesisir Israel. Para penumpang diharapkan segera kembali ke negara asal mereka.”

Sesaat sebelum FFC mengunggah pernyataan di Telegram, Kementerian juga mengunggah video di platform X yang memperlihatkan Angkatan Laut Israel berkomunikasi melalui pengeras suara:

“Zona maritim di lepas pantai Gaza ditutup untuk lalu lintas laut sebagai bagian dari blokade angkatan laut yang sah."

"Jika Anda ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, Anda dapat melakukannya melalui pelabuhan Ashdod (Israel).”

Baca juga: Israel Ancam Misi Greta Thunberg: Kapal Diblokade, Sinyal Diputus, Diminta Segera Putar Balik

Awak kapal Madleen membawa bantuan kemanusiaan simbolis, termasuk beras dan susu formula bayi, menurut laporan Reuters.

Dalam unggahan lainnya di X, Kementerian Luar Negeri Israel menulis:

“Sejumlah kecil bantuan yang ada di kapal pesiar dan tidak dikonsumsi oleh ‘para selebritas’ akan disalurkan ke Gaza melalui jalur kemanusiaan yang resmi.”

2. Kru FFC: Siapa Saja yang Ada di Kapal dan dari Negara Mana?

Dua belas aktivis yang berada di kapal Freedom Flotilla terdiri dari:

Greta Thunberg (Swedia)

Baptiste Andre, Rima Hassan, Pascal Maurieras, Reva Viard, serta jurnalis Yanis Mhamdi dan Omar Faiad (Prancis)

Şuayb Ordu (Turki)

Yasemin Acar (Jerman)

Marco Pepijn (Belanda)

Thiago Ávila (Brasil)

Sergio Toribio (Spanyol)

3. FFC: Kami Diculik oleh Israel

Pada pukul 06.45 WIB, FFC menulis:

"PERINGATAN MERAH!

Madleen saat ini tengah diserang di perairan internasional. 

Baca juga: Greta Thunberg dan 11 Awak Kapal Madleen Tiba di Mesir, Makin Dekat dengan Gaza

Drone quadcopter mengelilingi kapal dan menyemprotnya dengan zat iritatif berwarna putih. 

Komunikasi terputus, dan suara-suara mengganggu diputar di saluran radio."

Pembaruan berikutnya berupa gambar dengan keterangan:

“Koneksi terputus di ‘Madleen’. Tentara Israel telah menaiki kapal.”

Dalam unggahan lain di media sosial, FFC mengklaim bahwa militer Israel telah menculik para aktivis di kapal.

Mereka menyebutkan nama-nama aktivis beserta negara asal, serta menyerukan kepada para pendukung untuk bertindak demi memastikan keselamatan para relawan.

“SOS! Para relawan di ‘Madleen’ telah diculik oleh pasukan Israel. Desak kementerian luar negeri mereka dan bantu kami menjaga mereka tetap aman!” tulis FFC dalam pernyataannya.

4. Reaksi

ISRAEL BLOKIR BANTUAN - Tangkap layar akun X Francesca Albanese, Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada 9 Juni 2025. Kapal Madleen yang membawa bantuan simbolis dari aktivis Greta  Thunberg diambil alih pasukan Israel
ISRAEL BLOKIR BANTUAN - Tangkap layar akun X Francesca Albanese, Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada 9 Juni 2025. Kapal Madleen yang membawa bantuan simbolis dari aktivis Greta Thunberg diambil alih pasukan Israel (Tangkap layar akun X Francesca Albanese)

Menanggapi kabar pengambilalihan kapal oleh Israel, Francesca Albanese, Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyatakan bahwa aksi Freedom Flotilla seharusnya menjadi inspirasi untuk menghentikan pengepungan terhadap Gaza.

Dalam sebuah unggahan di X, ia menulis:

“Meskipun Madleen harus segera dibebaskan, setiap pelabuhan di Mediterania seharusnya mengirimkan kapal yang membawa bantuan, solidaritas, dan kemanusiaan ke Gaza.

Mereka akan berlayar bersama—bersatu, mereka tidak akan terhentikan.

#BreakingTheSiege adalah kewajiban hukum bagi negara-negara, dan keharusan moral bagi kita semua.”

Beberapa pengguna media sosial juga menyuarakan hal serupa di kolom komentar.

Salah satu pengguna menulis:

“Seribu kapal Madleen setiap hari. Dimulai hari ini.”

Pengguna lain menyarankan:

“Bukan hanya Mediterania. Setiap kapal sipil dan komersial yang beroperasi di Laut Arab, Laut Merah, dan wilayah Samudra Hindia harus berkoordinasi sebagai bagian dari armada bantuan maritim terpadu menuju Gaza.”

Pengguna lainnya menyatakan:

“Kita butuh lebih dari 10.000 kapal Madleen lagi.”

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved