Kamis, 2 Oktober 2025

Idul Adha 2025

Gegara Krisis, Maroko Larang Warga Sembelih Domba saat Idul Adha

Maroko menghimbau warganya untuk tak menyembelih domba pada Idul Adha tahun ini yang jatuh pada 7 Juni 2025, imbas kurangnya stok hewan ternak

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
HEWAN KURBAN - Maroko menghimbau warganya untuk tak menyembelih domba pada Idul Adha tahun ini yang jatuh pada 7 Juni 2025, imbas kurangnya stok hewan ternak buntut kekeringan selama enam hingga tujuh tahun terakhir, (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Maroko mengimbau warganya untuk tak menyembelih domba pada Hari Raya Idul Adha tahun ini yang jatuh pada 7 Juni 2025.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Menteri Wakaf dan Urusan Islam, Ahmed Toufiq, yang membacakan pesan kerajaan dari Raja Mohammed VI.

Dalam pesan tersebut, negara berbentuk kerajaan yang terletak di benua Afrika bagian utara ini menjelaskan larangan untuk menyembelih hewan kurban di Maroko diterapkan lantaran kurangnya stok hewan ternak.

Menurut sensus resmi Kementerian Pertanian Maroko tahun 2025, terjadi penurunan 38 persen dalam populasi sapi dan domba sejak 2016.

Kelangkaan domba menerpa Maroko jelang Idul Adha bahkan turut diakui warga lokal, Fatima Kharraz. Sejak pekan lalu ia mengakui hanya ada sapi dan kuda di pasar ternak Khemisset, pinggiran ibu kota Rabat.

Domba yang biasanya dijadikan hewan kurban sama sekali tak tampak padahal Idul Adha akan dirayakan warga Maroko pada Sabtu mendatang.

"Kami tidak merasakan kegembiraan seperti biasanya. Seolah-olah hari raya itu tidak ada," ucap Kharraz seperti dikutip dari Reuters.

"Sangat mahal untuk melaksanakan kurban tahun ini: harga domba sudah tinggi tahun lalu. Kami tidak mampu membelinya," sambung dia.

Cuaca Ekstrem Jadi Pemicu

Adapun krisis hewan kurban di Maroko terjadi imbas kekeringan selama enam hingga tujuh tahun terakhir.

Curah hujan turun hampir 53  persen dari rata-rata historis menyebabkan padang rumput mengering dan pasokan hijauan berkurang drastis.

Akibatnya, biaya pakan meningkat tajam, dan banyak peternak tidak mampu memberi makan ternaknya secara layak.

Karena tekanan ekonomi dan kekurangan pakan, banyak peternak menjual atau memotong dini ternaknya. Hal ini menyebabkan populasi ternak menurun drastis dari tahun ke tahun.

Baca juga: Rayakan Idul Adha di Kampung Halaman, OSO Dorong Semangat Kebersamaan Lintas Agama 

Menteri Pertanian Maroko, Ahmed Bouari, mengakui negaranya menghadapi krisis domba jelang Idul Adha. Padahal, setiap tahunya warga menyembelih enam juta domba setiap Idul Adha.

Bahkan, untuk mengatasi krisis tersebut Pemerintah Maroko turut meluncurkan subsidi sebesar 675 juta dolar AS kepada para peternak agar harga daging dapat terjangkau jelang Idul Adha.

Tak hanya itu, dilansir Middle East Monitor, pemerintah berencana menghentikan sementara pajak impor ternak.

Sebagai gantinya, pengadaan 100.000 ekor domba dari Australia akan digenjot agar pasokan kembali normal.

Larangan Kurban Tuai Pro-Kontra

Abdel Fattah Ammar, Kepala Kamar Pertanian di Casablanca, memperingatkan keputusan tersebut dapat memiliki konsekuensi yang berat bagi peternak Maroko.

Menurutnya, banyak orang di sektor peternakan mengandalkan Idul Adha untuk menutupi kerugian akibat kekeringan.

"Pembatalan Idul Adha merupakan bencana ekonomi bagi petani dan peternak. Pemerintah harus bersiap untuk mengganti kerugian mereka, terutama mengingat investasi signifikan yang dilakukan untuk mempersiapkan domba untuk musim liburan," ujar Ammar.

Sementara itu, beberapa pakar agama menekankan, menunda kurban dalam kondisi kesulitan finansial atau ekologis tetap sesuai syariat Islam.

Ulama seperti Mohammed Labiti menilai arti dan makna Idul Adha tidak berkurang, meski ritualnya ditunda.

Beberapa organisasi Muslim juga menyerukan agar masyarakat kaya tetap membantu sesama lewat sedekah dan donasi pangan, serta berbagi dengan yang membutuhkan sebagai pengganti ritual fisik kurban.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved