Gempa 5,8 M Guncang Turki dan Yunani, Gadis 14 Tahun Meninggal, 69 Luka-Luka
Gempa bumi berkekuatan 5,8 magnitudo mengguncang wilayah pesisir di Marmaris di Muğla, Turki, dan Pulau Rhodes, Yunani, pada Selasa (3/6/2025).
TRIBUNNEWS.COM - Gempa bumi berkekuatan 5,8 magnitudo mengguncang wilayah pesisir di Marmaris di Muğla, Turki, dan Pulau Rhodes, Yunani, pada Selasa (3/6/2025).
Getaran kuat ini tidak hanya mengejutkan penduduk setempat, tetapi juga menyebabkan korban jiwa dan luka-luka.
Menurut laporan dari CNN Turki, seorang gadis berusia 14 tahun bernama Afranur Günlü meninggal dunia setelah mengalami serangan panik saat gempa terjadi di kota Fethiye.
Ia sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Gubernur Marmari Idris Akbiyik.
"Di Fethiye, seorang gadis berusia 14 tahun bernama Afranur Gunlu dibawa ke rumah sakit karena serangan panik, tetapi sayangnya, terlepas dari semua tindakan yang dilakukan, dia meninggal dunia," kata Akbiyik, dikutip dari National World.
Tragedi ini menjadi satu-satunya korban jiwa yang tercatat sejauh ini.
69 Orang Terluka, Banyak yang Melompat dari Balkon
Selain korban meninggal, sebanyak 69 orang dilaporkan mengalami luka-luka.
Akbiyik mengatakan bahwa sebagian besar korban terluka akibat melompat dari balkon atau jendela rumah mereka karena panik saat gempa berlangsung.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya mengatakan bahwa sebagian korban luka mengalami cedera.
"Di Muğla dan daerah sekitarnya, 14 orang dari total korban luka mengalami cedera karena melompat dari tempat tinggi. 46 orang masih menjalani perawatan di ruang gawat darurat, sementara 8 lainnya sudah diperbolehkan pulang," katanya, melalui X, dikutip dari Tovima.
Baca juga: Pakistan Beli Drone Pembunuh dan Peluncur Roket Buatan Tiongkok dan Juga Buatan Turki
Tidak Ada Kerusakan Besar
Menurut hasil inspeksi awal oleh tim tanggap darurat dan AFAD (Badan Penanggulangan Bencana dan Darurat Turki), meskipun guncangan terasa kuat di berbagai provinsi sekitarnya, termasuk resor wisata populer seperti Bodrum, Marmaris, dan Fethiye, tidak ditemukan kerusakan besar pada bangunan rumah atau infrastruktur,.
Presiden Organisasi Perencanaan dan Perlindungan Gempa Yunani (OASP), Profesor Efthymios Lekkas mengatakan bahwa gempat terjadi di kedalaman sekitar 60 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.
“Tidak akan ada tsunami, dan kami tidak memperkirakan adanya gempa susulan yang signifikan,” kata Lekkas kepada ERTNews.
Ia menyebut bahwa gempa ini kemungkinan besar merupakan gempa utama, bukan pembuka dari rangkaian gempa lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.