Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rahasia Serangan Udara Paling Sukses Ukraina Sepanjang Sejarah: Pesawat Bomber Rusia Hancur Dibom

Ukraina telah merencanakan serangan ke pangkalan utama Rusia di Siberia tersebut selama satu setengah tahun. Bagaimana cara drone diselundupkan?

tangkap layar/mwm
SERANGAN SUKSES - Kolase Pesawat pengebom A-50 AEW&C, Tu-95MSM dan serangan pesawat nirawak Ukraina. Pada Minggu (1/6/2025), pasukan Ukraina melancarkan serangan besar-besaran yang sukses terhadap tiga fasilitas utama Angkatan Udara Rusia termasuk Olenya di wilayah Murmansk, Dyagilevo di wilayah Ryazan, dan pangkalan udara Belaya di wilayah Irkutsk, Siberia. 

Rahasia Serangan Udara Paling Sukses Ukraina Sepanjang Sejarah: Pesawat Bomber Rusia Hancur Dibom

TRIBUNNEWS.COM - Pada sore hari, Minggu 1 Juni 2025, pasukan Ukraina melancarkan serangan besar-besaran yang sukses terhadap tiga fasilitas utama Angkatan Udara Rusia.

Tiga fasilitas itu adalah Pangkalan Olenya di wilayah Murmansk, Dyagilevo di wilayah Ryazan, dan pangkalan udara Belaya di wilayah Irkutsk, Siberia. 

Baca juga: Senjata Laser China Kini Ada di Gudang Rusia, Seberapa Hebat Silent Hunter 3000 Lawan Drone Ukraina?

Rupanya, ada rahasia utama di balaik kemampuan Ukraina untuk menyerang target yang belum pernah terjadi sebelumnya di dalam wilayah Rusia tersebut.

Satu di antaranya adalah Ukraina meluncurkan pesawat dari truk jauh di dalam wilayah Rusia.  

Operasi tersebut, dinamai dengan nama sandi "Jaring Laba-laba,".

Dilaporkan oleh sejumlah sumber-sumber, situs militer MWM menyebut Ukraina telah merencanakan serangan tersebut selama satu setengah tahun.

"Adapun menurut sumber-sumber Barat dan Ukraina, serangan Kiev itu telah merusak dan menghancurkan lebih dari 40 pesawat militer.

Di antara pesawat paling berharga Rusia yang hancur karena serangan Ukraina itu adalah pembom strategis Tu-95MS dan Tu-22M3.

Keduanya merupakan kelas pesawat yang telah berhenti diproduksi selama lebih dari dua dekade dan tidak dapat digantikan.  

Setidaknya empat pembom Tu-95MS dipastikan juga hancir.

Rahasia kesuksesan lainnya adalah presisinya serangan udara Ukraina tersebut.

"Pesawat nirawak Ukraina dilaporkan secara khusus menargetkan tiang bawah sayap mereka tempat bahan bakar dan rudal jelajah dibawa," kata laporan itu.

Sistem peringatan dini dan kontrol udara (AEW&C) A-50, yang termasuk di antara pesawat paling mahal yang diterjunkan oleh Angkatan Bersenjata Rusia, juga dilaporkan telah hancur.

Tak lama setelah video yang mengonfirmasi serangan itu muncul, saluran TV Russia 1 melaporkan kalau Presiden Vladimir Putin akan mengadakan pertemuan dengan anggota pemerintah dan sidang Dewan Keamanan.

Ukraina serang Pesawat Bomber Rusia
SERANGAN SUKSES - Kolase Pesawat pengebom A-50 AEW&C, Tu-95MSM dan serangan pesawat nirawak Ukraina. Pada Minggu (1/6/2025), pasukan Ukraina melancarkan serangan besar-besaran yang sukses terhadap tiga fasilitas utama Angkatan Udara Rusia termasuk Olenya di wilayah Murmansk, Dyagilevo di wilayah Ryazan, dan pangkalan udara Belaya di wilayah Irkutsk, Siberia.

Cara Drone Diselundupkan

Sebelum serangan itu, pesawat nirawak diangkut ke Rusia oleh dinas keamanan SBU Ukraina, dan kemudian disembunyikan di bawah atap kabin kayu bergerak yang ditempatkan di truk.

"Pada saat yang tepat, atap kabin dibuka dari jarak jauh, dan pesawat nirawak terbang untuk menyerang pesawat pengebom Rusia," kata seorang sumber yang mengetahui kejadian itu kepada media Ukraina.  

"Serangan terhadap Pangkalan Udara Belaya di wilayah Irkutsk Rusia di Siberia, yang terletak lebih dari 4000 kilometer dari wilayah Ukraina, dianggap sebagai keberhasilan yang sangat besar dan menunjukkan jangkauan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk serangan pesawat nirawak Ukraina," kata laporan MWM.  

Fasilitas itu menampung Resimen Pengebom Berat Pengawal ke-200 yang mengerahkan pesawat pengebom Tu-22M3 .

Pesawat pengebom strategis Rusia telah memainkan peran penting dalam mendukung upaya perang negara itu dan melancarkan serangan terhadap berbagai target Ukraina sejak dimulainya permusuhan pada Februari 2022.

Pada tanggal 26 Mei, misalnya, Pasukan Dirgantara Rusia mengerahkan 10 pesawat pengebom strategis Tu-95MSM untuk melakukan serangan rudal jelajah Kh-101 skala besar terhadap target Ukraina.

"Serangan terhadap pangkalan-pangkalan pesawat pengebom di seluruh Rusia di bawah Operasi Spider Web bertepatan dengan meningkatnya rasa frustrasi yang dihadapi oleh para negosiator Ukraina dalam pembicaraan dengan perwakilan dari Moskow dan Amerika Serikat, dan pada saat meningkatnya kerugian di garis depan," kata ulasan tersebut.

Sabotase Demi Sabotase 

Serangan sukses itu juga terjadi hanya beberapa jam setelah jatuhnya banyak korban di pihak Rusia setelah penyabotase Ukraina diduga menghancurkan sebuah jembatan dan menyebabkan kereta tergelincir di wilayah Bryansk.

Pasukan Ukraina telah melakukan beberapa upaya untuk menyerang pangkalan pembom di masa lalu.

Pada 8 Januari 2025, serangan pesawat nirawak jarak jauh berhasil menargetkan depot bahan bakar Kombinat Kristall di dekat fasilitas operasional utama armada pembom strategis Rusia, Pangkalan Udara Engels.

Serangan itu memicu kebakaran skala besar yang melanda sebagian besar tangki penyimpanan terkait di fasilitas tersebut.

Serangan tersebut dilaporkan telah menghancurkancadangan bahan bakar penerbangan khusus berdensitas tinggi T-8V yang digunakan oleh pembom Tu-160  yang bermarkas di fasilitas tersebut.

Bahan bakar khusus itu diproduksi melalui proses penyulingan yang rumit hanya di sejumlah kecil lokasi di Rusia

Selanjutnya pada 20 Maret, pasukan Ukraina melancarkan serangan yang berhasil di Pangkalan Udara Engels itu sendiri, sekitar 500 kilometer di belakang garis Rusia.

Sejumlah rekaman mengonfirmasi kalau pesawat nirawak digunakan untuk menyebabkan ledakan besar di fasilitas tersebut. 

"Penargetan fasilitas yang menjadi bagian dari triad nuklir strategisnya sangat sensitif bagi Angkatan Bersenjata Rusia, dengan doktrin nuklir negara tersebut yang memperbolehkan serangan nuklir dilancarkan sebagai balasan atas penargetan aset-aset ini," kata laporan MWM memperkirakan respons Rusia atas serangan-serangan Ukraina ini. 

Selain serangan terhadap pangkalan pembom, unit pesawat nirawak Ukraina juga telah menargetkan fasilitas radar strategis sensitif yang vital bagi kemampuan peringatan dini Rusia, termasuk serangan pada Mei 2024 terhadap sistem  radar peringatan dini Voronezh-DM di Stasiun Radar Armavir.

"Respons Rusia terhadap operasi Ukraina terbaru masih belum pasti, tetapi kemungkinan akan melibatkan peningkatan serangan balasan di Ukraina dan peninjauan menyeluruh terhadap prosedur keamanan internal untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut," kata laporan MWM.

 

 

 

(oln/mwm/*) 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved