Selasa, 7 Oktober 2025

Krisis Korea

Profil Kim Moon Soo, Perjalanan Mengejutkan Aktivis Buruh Pabrik ke Panggung Politik

Kim Moon-soo, dari buruh pabrik hingga calon presiden Korea Selatan. Dulu revolusioner, kini tokoh konservatif. Simak rangkuman profilnya berikut ini.

Twitter/X @kimmoonsooII
KIM MOON SOO - Gambar diambil dari X atau Twitter milik @kimmoonsooII, Senin (2/6/2025). Mantan aktivis buruh ini resmi maju sebagai calon presiden dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP), partai konservatif utama, untuk pemilu luar biasa pada 3 Juni mendatang. 

TRIBUNNEWS.COM - Nama Kim Moon Soo kembali jadi sorotan publik Korea Selatan.

Mantan aktivis buruh ini resmi maju sebagai calon presiden dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP), partai konservatif utama, untuk pemilu luar biasa pada 3 Juni mendatang.

Kim Moon Soo kini berusia 73 tahun, bukan tokoh baru dalam dunia politik Korea.

Ia adalah mantan Menteri Tenaga Kerja sekaligus eks Gubernur Provinsi Gyeonggi.

Perjalanan politik Kim terbilang unik.

Ia mengawali langkahnya sebagai aktivis buruh garis depan pada 1970-1980-an, tapi kini dikenal sebagai konservatif garis keras.

Berikut ini profil dan sosok Kim Moon Soo, yang dirangkum dari Korea JoongAng Daily, The Korea Herald, Yonhap News.

Dari Buruh Pabrik ke Tokoh Nasional

Lahir di Yeongcheon, Provinsi Gyeongsang Utara pada 1951, Kim adalah anak keenam dari tujuh bersaudara.

Ia dibesarkan dalam kondisi miskin dan menghabiskan masa kecilnya di kawasan kumuh.

Kim masuk Universitas Nasional Seoul pada 1970, tapi dikeluarkan karena terlibat dalam demonstrasi anti-kediktatoran.

Baca juga: Profil Lee Jae-myung, Pemimpin Oposisi Korea Selatan, dari Buruh Jadi Politisi 

Setelah itu, ia bekerja di pabrik garmen dekat Cheonggyecheon, Seoul, dan aktif dalam gerakan buruh.

Ia bahkan menjadi pemimpin Serikat Buruh Dorco pada 1978.

Pada masa ini pula, Kim pernah ditangkap dan disiksa oleh rezim militer karena aktivitas politiknya.

Dalam memoarnya, Kim menulis tentang siksaan brutal yang ia alami, termasuk dipukul dan dipaksa memakai helm saat mencoba bunuh diri di ruang interogasi.

Ia juga sempat dipenjara dua tahun karena memimpin gerakan pro-demokrasi di Incheon tahun 1986.

Berpaling Jadi Konservatif

Perubahan besar terjadi pada 1990-an.

Kim bergabung dengan Partai Liberal Demokratik yang dipimpin Kim Young-sam — cikal bakal PPP saat ini.

Sejak saat itu, ia setia di jalur konservatif.

Ia pernah menjadi anggota parlemen tiga periode, lalu terpilih sebagai Gubernur Gyeonggi dua kali berturut-turut (2006–2014).

Kariernya sempat meredup akibat skandal "Saya Gubernur" tahun 2011.

Saat itu, ia menelepon layanan darurat 119 dan hanya menyebut jabatannya tanpa menjelaskan keadaan darurat, hingga dianggap menyalahgunakan wewenang.

Insiden ini memicu kritik luas dan menjadi momok dalam perjalanan politiknya.

Kim gagal di beberapa pemilu berikutnya, termasuk pemilihan wali kota Seoul tahun 2018.

Baca juga: Pilpres Korsel Digelar 3 Juni, Berikut Daftar Kandidat Presiden Pengganti Yoon Suk Yeol

Bangkit Lewat Pemerintahan Yoon Suk Yeol

Setelah lama vakum, Kim kembali mendapat jabatan penting sebagai Menteri Tenaga Kerja di era Presiden Yoon Suk Yeol.

Ia dikenal membela Yoon ketika presiden itu dimakzulkan akibat keputusan memberlakukan darurat militer.

Sikap Kim yang menolak minta maaf atas insiden itu justru meningkatkan popularitasnya di kalangan pendukung PPP yang loyal.

Ia pun berhasil mengalahkan pesaing kuat Han Dong-hoon dalam pemilihan pendahuluan partai pada 3 Mei 2025, dengan meraih 56,5 persen suara.

Janji Kampanye dan Posisi Politik

Dalam pidato kemenangannya, Kim menegaskan siap menggagalkan kemenangan kandidat liberal Lee Jae-myung.

Ia juga menyatakan akan membentuk aliansi konservatif yang kuat, termasuk dengan mantan Perdana Menteri Han Duck-soo.

Jika terpilih, Kim berjanji akan:

  • Memerangi korupsi
  • Mereformasi sistem pensiun
  • Meningkatkan anggaran infrastruktur AI
  • Memperkuat kerja sama militer dengan AS
  • Mengembangkan kapal selam bertenaga nuklir untuk menghadapi ancaman Korea Utara

Baca juga: 6 Poin Penting Pilpres Korea Selatan 2025: Situasi Terkini hingga Sosok Kandidat

Dalam sebuah wawancara, Kim mengatakan telah melepaskan mimpinya menjadi "revolusioner" setelah menyaksikan keruntuhan negara-negara komunis.

Kini, ia berdiri di garis depan gerakan konservatif, menghadapi pertarungan berat melawan Lee Jae-myung dalam pemilu mendatang.

Biodata Kim Moon Soo

Nama Lengkap: Kim Moon-soo (김문수)

Tempat, Tanggal Lahir: Daegu, Korea Selatan, 27 Agustus 1951

Usia: 73 tahun (per Juni 2025)

Agama: Kristen

Pendidikan: Universitas Nasional Seoul, Sastra Korea, Aktif dalam gerakan mahasiswa

Pekerjaan: Politikus, Mantan Aktivis Buruh

Partai Politik: People Power Party (Partai Kekuatan Rakyat/PPP)

Jabatan Terakhir: Ketua Komisi Ekonomi Sosial Tripartit Korea (2022–2024)

Jabatan Sebelumnya: Gubernur Provinsi Gyeonggi (2006–2014), Anggota Majelis Nasional Korea (1996–2006)

Julukan Populer: “Gubernur 119” karena respons cepatnya terhadap krisis

Status Pernikahan: Menikah dengan Hong Jung-soon

Anak: 3 orang

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved