Baru Latihan Belum Ikut Perang, Selusin Tentara Ukraina Tewas Kena Serangan Rusia

Baru Latihan Belum Ikut Perang, 12 Tentara Ukraina Tewas Kena Serangan Rusia

TRIBUNNEWS.COM - Serangan rudal Rusia di daerah pelatihan tentara Ukraina menewaskan sedikitnya 12 tentara dan melukai puluhan lainnya pada Minggu (1/6/2025), kata pihak Ukraina, dalam pengakuan langka atas kehilangan personel militernya.

Kiev tidak menyebutkan di mana serangan itu terjadi, tetapi menekankan kalau  para prajurit tidak ikut serta dalam "kelompok pasukan yang berkumpul".

Sebagian besar korban disebutkan justru berada di tempat perlindungan mereka selama serangan itu.

"Tentara Ukraina, dalam beberapa minggu terakhir, menghadapi tekanan publik dan militer untuk menyelidiki apa yang oleh sebagian orang dianggap sebagai kelalaian mencolok dalam menjamin keselamatan prajurit yang sedang berlatih," tulis laporan TMT, dikutip Senin (2/6/2025).

Enam tentara yang berlatih di dekat perbatasan tewas akibat serangan Rusia bulan lalu, dalam apa yang disebut oleh seorang politisi oposisi Ukraina sebagai "kejahatan" yang dilakukan oleh pimpinan militer Rusia.

"Hari ini, tanggal 1 Juni, musuh melancarkan serangan rudal ke lokasi salah satu unit pelatihan tentara Ukraina," kata tentara Ukraina dalam sebuah pernyataan.

"Hingga pukul 12:50 siang, 12 orang diketahui tewas dan lebih dari 60 orang terluka."

"Jika terbukti bahwa kematian dan cedera prajurit disebabkan oleh tindakan atau kelambanan pejabat, mereka yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban secara ketat," tambahnya.

Secara terpisah pada hari Minggu, tentara Rusia mengatakan telah merebut desa lain di wilayah Sumy utara Ukraina, tempat Kiev khawatir Moskow dapat melancarkan serangan darat baru.

Rusia mengklaim telah merebut beberapa pemukiman di wilayah tersebut dalam beberapa minggu terakhir dan telah mengerahkan lebih dari 50.000 tentara di sisi lain perbatasan, menurut Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Pihak berwenang di wilayah tersebut telah mengevakuasi lebih dari 200 desa di tengah meningkatnya penembakan.