Sabtu, 4 Oktober 2025

Ibadah Haji 2025

Tips Keselamatan Jemaah Haji di Tengah Cuaca Panas Makkah

Inilah langkah pencegahan untuk jemaah haji menghadapi cuaca panas di Makkah.

|
Dewi/Tribunnews
PENERBANGAN TERAKHIR - Jemaah haji Kloter KJT 24 tiba di Bandara Internasional King Abdulazis Jeddah, Arab Saudi, Rabu (28/5/2025) sore Waktu Arab Saudi. 31 mei menjadi hari terakhir penerbangan gelombang kedua jemaah haji ke Arab Saudi. (Media Center Haji/MCH 2025/Dewi Agustina) 

TRIBUNNEWS.COM - Musim haji merupakan waktu yang penuh spiritualitas dan harapan bagi jutaan umat Islam dari seluruh penjuru dunia.

Namun, tahun ini, suhu ekstrem yang melanda Makkah menambah tantangan bagi para jemaah.

Lima jemaah dilaporkan mengalami heat exhaustion, kondisi yang menandakan bahwa risiko kesehatan akibat cuaca panas semakin meningkat.

Lima Jemaah Haji Tumbang Akibat Cuaca Panas

Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengonfirmasi bahwa insiden tersebut terjadi di tengah lonjakan suhu yang mencapai lebih dari 45 derajat Celsius pada siang hari.

Juru bicara Kementerian Kesehatan, Dr.

Meskipun lima jemaah tersebut mendapatkan perawatan medis segera, berita tentang heat exhaustion ini memunculkan kekhawatiran di antara jemaah lainnya.

Kondisi fisik mereka di tengah kerumunan yang padat dan terik matahari menjadi sorotan utama.

Saat ini, pihak berwenang masih belum mengungkapkan kewarganegaraan para jemaah yang terdampak.

Tingginya Risiko Kesehatan di Tengah Kerumunan

Dengan lebih dari 2 juta jemaah yang diperkirakan akan menunaikan ibadah haji tahun ini, situasi ini memberikan tantangan tersendiri.

Tim medis dan sukarelawan telah disiagakan di lokasi-lokasi strategis seperti Masjidil Haram dan Arafah untuk memberikan pertolongan pertama kepada jemaah yang mengalami masalah kesehatan akibat cuaca panas.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Arab Saudi menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada laporan kematian terkait cuaca panas, tetapi mereka tetap mengimbau semua jemaah untuk memprioritaskan keselamatan selama menjalankan ibadah. "Kelelahan akibat panas dapat terjadi saat tubuh kehilangan banyak cairan dan garam, gejalanya seperti pusing, mual, kulit pucat, bahkan pingsan jika tidak ditangani dengan cepat," lanjut Dr.

Al-Abdulaali.

Langkah-Langkah Pencegahan yang Ditempuh

Menghadapi situasi ini, pihak berwenang telah mengambil langkah-langkah preventif.

Mereka mengimbau para jemaah untuk mengenakan topi pelindung panas, membawa payung, serta mendistribusikan air minum gratis di berbagai titik jalur haji.

Semua ini bertujuan untuk meminimalkan risiko kesehatan di tengah suhu ekstrem.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved