Minggu, 5 Oktober 2025

Nissan Jepang Pertimbangkan Jual Gedung Kantor Pusat, Tutupi Kerugian 670 Miliar Yen

Kerugian usaha yang sangat besar membuat Nissan juga berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap puluhan ribu karyawan

Editor: Eko Sutriyanto
NHK
JUAL GEDUNG - Gedung kantor pusat Nissan di Yokohama. Nissan. Nissan Motor Co., Ltd. tengah mempertimbangkan untuk menjual gedung kantor pusatnya di Kota Yokohama sebagai bagian dari upaya restrukturisasi manajemen. Penjualan ini diperkirakan dapat menghasilkan sekitar 100 miliar yen untuk menutupi kerugian besar yang saat ini mencapai lebih dari 670 miliar yen. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Nissan Motor Co., Ltd. tengah mempertimbangkan untuk menjual gedung kantor pusatnya di Kota Yokohama sebagai bagian dari upaya restrukturisasi manajemen.

Penjualan ini diperkirakan dapat menghasilkan sekitar 100 miliar yen untuk menutupi kerugian besar yang saat ini mencapai lebih dari 670 miliar yen.

“Kami mengetahui bahwa Nissan, yang kinerja bisnisnya memburuk, sedang mempertimbangkan untuk menjual gedung kantor pusatnya di Yokohama guna menutupi biaya pembangunan kembali manajemen. Harga jual diperkirakan mencapai sekitar 100 miliar yen,” tulis NHK, Jumat (23/5/2025).

Menurut para eksekutif senior Nissan, perusahaan sedang mengkaji opsi untuk melepas aset berupa gedung kantor pusat di Nishi-ku, Yokohama, yang telah menjadi markas sejak 2009 setelah dipindahkan dari Ginza Tokyo.

Kerugian usaha yang sangat besar membuat Nissan juga berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap puluhan ribu karyawan.

Baca juga: Toyota Diam-diam Dekati Nissan Setelah Merger dengan Honda Gagal

Penjualan gedung kantor pusat menjadi salah satu langkah untuk mengatasi tekanan finansial akibat memburuknya kinerja bisnis.

Setelah penjualan, perusahaan diperkirakan akan tetap menyewa sebagian dari gedung tersebut atau berpindah ke lokasi lain.

Nissan mencatat kerugian bersih lebih dari 670 miliar yen pada tahun fiskal terakhir.

Sebagai bagian dari rencana restrukturisasi, perusahaan berencana memangkas 20.000 karyawan di seluruh grup, baik di dalam maupun luar negeri, mulai tahun fiskal 2027 (yang dimulai 1 April 2027), serta menutup tujuh pabrik di berbagai negara.

Perusahaan terus menjual aset-asetnya guna mendanai pelaksanaan rencana restrukturisasi besar-besaran ini.

Diskusi terkait kondisi Nissan juga berlangsung di grup Pencinta Jepang dalam Gabung Gratis. Bagi yang ingin bergabung, kirimkan email berisi nama lengkap, alamat, dan nomor WhatsApp ke: [email protected].

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved