Rabu, 1 Oktober 2025

Komisi I DPR Sebut Indonesia Siap Bahas Berbagai Isu Strategis di KTT ASEAN 2025

 Indonesia akan mengusung sejumlah isu strategis kawasan Indo-Pasifik dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2025.

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
dok. DPR RI
KTT ASEAN 2025 - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono. Dave menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen memperkuat ASEAN sebagai kawasan yang stabil, inklusif, dan berdaya saing di tengah perubahan geopolitik global yang terus berkembang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia akan mengusung sejumlah isu strategis kawasan Indo-Pasifik dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2025.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen memperkuat ASEAN sebagai kawasan yang stabil, inklusif, dan berdaya saing di tengah perubahan geopolitik global yang terus berkembang.

"Dalam KTT ASEAN 2025, Indonesia akan mengangkat isu-isu strategis yang mencerminkan dinamika kawasan dan global. Di tengah persaingan politik dan geoekonomi antara kekuatan besar dunia, Indonesia berkomitmen memperkuat peran ASEAN sebagai kawasan yang stabil, inklusif, dan tangguh dalam menghadapi tantangan zaman," ujar Dave dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (25/5/2025).

Politisi Golkar ini juga menyampaikan pandangan Indonesia terhadap eskalasi persaingan di kawasan Asia Tenggara dan Indo-Pasifik secara lebih luas.

"Fokus utama mencakup respons ASEAN terhadap ketegangan geopolitik, upaya menjaga stabilitas regional, serta pentingnya memperkuat kerja sama nyata melalui ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP)," ujarnya.

Selain itu, lanjut Politisi Golkar itu, Indonesia akan mengangkat sejumlah isu mendesak yang membutuhkan penyelesaian segera, seperti konflik politik berkepanjangan di Myanmar serta meningkatnya kejahatan lintas batas, yang menjadi perhatian khusus bagi Indonesia.

"Dalam hal ini, Indonesia akan mendorong ASEAN untuk memperkuat kapasitas kolektifnya dalam merespons krisis dan mempercepat implementasi langkah-langkah konkret yang dapat mengurangi ketegangan dan mendorong solusi damai," ujarnya.

Dave juga menyinggung soal kasus Laut China Selatan, di mana Indonesia akan tetap berperan sebagai mediator yang menjunjung tinggi prinsip hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982, serta mendorong kelanjutan perundingan Code of Conduct (COC) antara ASEAN dan Tiongkok untuk menghindari eskalasi dan menjaga stabilitas kawasan.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto bertolak ke Malaysia melalui Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu, (25/5/2025). Kepala Negara menuju Malaysia untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-46 ASEAN yang diselenggarakan di Kuala Lumpur. 

Keberangkatan Presiden menuju Malaysia dilepas oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto, Pangkoopsud I Marsma TNI Muzafar, serta Danlanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI Erwin Sugiandi.

Pesawat yang membawa Presiden beserta rombongan terbatas, lepas landasan sekitar pukul 16.30 WIB.

Pada rangkaian konferensi tersebut, Presiden akan menghadiri sejumlah pertemuan mulai dari sesi plenary, sesi retreat, hingga sesi pertemuan dengan perwakilan parlemen ASEAN, kepemudaan, dan bisnis.

Bersama para pemimpin ASEAN, Presiden Prabowo akan membahas sejumlah isu strategis di kawasan. 

"Di Kuala Lumpur, Presiden juga diagendakan menghadiri KTT ke-16 BIMP-EAGA, KTT ke-2 ASEAN-GCC, KTT ASEAN-GCC-China, dan KTT ke-16 IMT-GT. Pertemuan-pertemuan ini diharapkan menjadi salah satu momentum penting dalam upaya memperkuat peran sentral ASEAN di tengah dinamika global," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana dalam keterangan tertulisnya. 

Kehadiran Presiden Prabowo pada rangkaian KTTke-46 ASEAN menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama dan menjaga stabilitas di kawasan ASEAN. Konferensi ini juga diharapkan mempererat hubungan kerja sama Indonesia dengan negara ASEAN.

Baca juga: Presiden Prabowo Menuju Malaysia untuk Hadiri KTT ke-46 ASEAN

Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam penerbangan menuju Malaysia yakni Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved