Pesawat Jeju Air Jatuh di Korsel
Duka Belum Usai, Keluarga Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air Gugat CEO Jeju Air
Keluarga korban kecelakaan tragis di Korsel kini ajukan pengaduan terhadap CEO Jeju Air, desak tanggung jawab atas dugaan kelalaian fatal.
TRIBUNNEWS.COM - Keluarga korban kecelakaan pesawat Jeju Air dikabarkan mengambil langkah hukum.
Mereka resmi mengajukan pengaduan pidana terhadap CEO maskapai Jeju Air atas dugaan kelalaian yang berujung maut.
Menurut laporan The Korea Times, pengaduan tersebut diajukan ke Kejaksaan Distrik Pusat Seoul pada Rabu (14/5/2025).
Pengacara keluarga menyebut ada kelalaian serius dalam prosedur keselamatan yang melibatkan pesawat tersebut.
“Ini bukan sekadar kecelakaan biasa, tapi hasil dari sistem pengawasan yang gagal dan keputusan bisnis yang sembrono,” ujar pihak pengacara seperti dikutip Yonhap News Agency.
Keluarga menyayangkan minimnya tanggung jawab dari pimpinan Jeju Air atas tragedi yang menewaskan beberapa penumpang itu.
Mereka juga menyoroti laporan internal yang menyebut pesawat sempat menunjukkan tanda-tanda kerusakan sebelum lepas landas.
Jeju Air sendiri hingga kini belum mengeluarkan pernyataan resmi menanggapi tuntutan tersebut.
Namun, dalam pernyataan sebelumnya, perusahaan membantah adanya pelanggaran keselamatan dan mengklaim sudah mematuhi semua prosedur.
Pengaduan ini disebut sebagai langkah awal untuk mendorong pertanggungjawaban hukum tidak hanya terhadap awak, tetapi juga pihak manajemen puncak.
"Sudah waktunya para eksekutif juga dimintai tanggung jawab, bukan hanya teknisi atau pilot,” kata keluarga korban.
Baca juga: Fakta Mengejutkan Penyelidikan Awal Ungkap DNA Bebek dan Bulu Burung Nempel di Mesin Jet Jeju Air
Kronologi Kecelakaan Jeju Air Penerbangan 7C2216
Pada 29 Desember 2024, pesawat Jeju Air Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan 7C2216 lepas landas dari Bangkok menuju Bandara Internasional Muan, Korea Selatan.
Penerbangan ini membawa 181 orang di dalamnya, termasuk penumpang dan awak kabin.
Saat mendekati bandara tujuan, pesawat mengalami serangan burung (bird strike), yang mengganggu fungsi mesin sebelah kanan.
Insiden ini terjadi dalam kondisi cuaca buruk dan jarak pandang yang terbatas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.