Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Israel Palestina

Amerika Serikat Mengakhiri Operasi Houthi di Tengah Meningkatnya Risiko dan Melonjaknya Biaya

AS mengakhiri kampanye militer dua bulannya melawan kelompok Houthi Yaman setelah serangkaian kerugian yang mahal dan meningkatnya risiko

Editor: Muhammad Barir
Telegram Houthi
PEJUANG HOUTHI - Foto ini diambil dari Telegram Houthi pada Jumat (28/3/2025) memperlihatkan pejuang Houthi memegang senjata dalam sebuah foto peringatan 10 tahun perang Yaman yang diunggah pada Kamis (27/3/2025). Pada hari Kamis, 2 pejabat AS mengungkapkan Israel memberikan informasi intelijen kepada AS agar bisa menargetkan Houthi di Yaman dalam serangan hariannya. 

AS Mengakhiri Operasi Houthi di Tengah Meningkatnya Risiko dan Melonjaknya Biaya

TRIBUNNEWS.COM- AS mengakhiri kampanye militer dua bulannya melawan kelompok Houthi Yaman setelah serangkaian kerugian yang mahal dan meningkatnya risiko bagi personel, menurut laporan New York Times yang diterbitkan pada hari Selasa.

Kampanye yang diluncurkan pada 15 Maret itu disebut sebagai upaya untuk melemahkan kemampuan Houthi yang menargetkan kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden sejak November 2023 sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza. Namun, operasi itu dengan cepat berubah menjadi operasi berbiaya tinggi dengan hasil yang semakin berkurang.

Hanya dalam 30 hari, Houthi menjatuhkan sedikitnya tujuh  pesawat tak berawak MQ-9 Reaper , yang masing-masing bernilai sekitar $30 juta, sehingga mencegah AS mencapai tujuannya untuk mencapai superioritas udara, menurut CNN.

Beberapa pesawat F-16 dan sebuah pesawat F-35 nyaris lolos dari pertahanan udara Houthi, “yang membuat kemungkinan jatuhnya korban di pihak Amerika menjadi nyata,” kata pejabat AS kepada New York Times.

Dan dua F/A-18 Super Hornet, yang masing-masing bernilai $67 juta,  jatuh ke laut  dari kapal induk USS Harry S. Truman dalam insiden terpisah. Tiga personel AS terluka selama insiden tersebut.

Militer AS menghabiskan sekitar $1 miliar untuk amunisi selama bulan pertama kampanye, surat kabar tersebut melaporkan, meningkatkan kekhawatiran tentang keberlanjutan operasi.

Di balik layar, utusan Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff, yang terlibat dalam perundingan nuklir dengan Iran yang dimediasi Oman, melaporkan usulan jalur keluar dari Oman. Muscat menawarkan AS untuk menghentikan pengeboman dengan imbalan penghentian serangan Houthi terhadap kapal-kapal Amerika, menurut pejabat Amerika dan Arab.

AS melancarkan kampanye serangan udara besar-besaran terhadap sasaran-sasaran Houthi di Yaman dari 15 Maret hingga 6 Mei, menewaskan ratusan warga Yaman.

Kampanye tersebut berakhir ketika Presiden Donald Trump mengumumkan gencatan senjata langsung antara AS dan Houthi.


SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved