Konflik Palestina Vs Israel
AS Gempur Yaman, Houthi Balas Serang Israel: Agresi Udara di Ras Isa Tewaskan 74 Orang
Serangan udara Amerika Serikat (AS) menargetkan fasilitas minyak di pelabuhan Ras Isa yang dikuasai oleh kelompok Houthi pada Jumat (2/5/2025).
TRIBUNNEWS.COM - Pada Jumat (2/5/2025), Amerika Serikat (AS) kembali melancarkan serangan udara terhadap pelabuhan Ras Isa di Yaman, yang dikuasai oleh kelompok Houthi.
Serangan ini merupakan bagian dari kampanye militer intensif yang diluncurkan oleh Presiden Donald Trump sejak Maret lalu, The Times of Israel melaporkan.
Menurut laporan dari Al Jazeera, serangan tersebut menargetkan fasilitas minyak di pelabuhan Ras Isa.
Situs tersebut telah menjadi sasaran utama dalam upaya AS untuk melemahkan kemampuan militer Houthi.
Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan, terutama setelah Houthi meluncurkan dua rudal balistik ke arah Israel pada hari yang sama.
Kelompok Houthi mengklaim rudal tersebut menargetkan pangkalan udara militer Ramat David dan wilayah Tel Aviv di Israel.
Namun, militer Israel menyatakan berhasil mencegat kedua rudal tersebut sebelum mencapai sasaran.
Serangan rudal oleh Houthi ini merupakan bagian dari dukungan mereka terhadap Palestina dalam konflik yang sedang berlangsung dengan Israel.
Sejak pecahnya perang di Gaza pada tahun 2023, Houthi telah meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan menargetkan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.
Sementara itu, serangan udara AS terhadap pelabuhan Ras Isa menimbulkan korban jiwa yang signifikan.
Menurut laporan dari AP News, serangan tersebut menewaskan sedikitnya 74 orang dan melukai lebih dari 170 lainnya.
Baca juga: Serangan Brutal AS di Pelabuhan Ras Isa Hodeidah Yaman Picu Kebocoran Material Beracun ke Laut Merah
Ini merupakan salah satu serangan paling mematikan dalam kampanye militer AS terhadap Houthi.
Kelompok Houthi mengecam serangan tersebut sebagai tindakan agresi terhadap fasilitas sipil yang vital bagi rakyat Yaman.
Mereka juga menuduh AS dan sekutunya bertanggung jawab atas meningkatnya penderitaan sipil di Yaman akibat serangan udara yang terus berlanjut.
Operation Rough Rider
Kampanye militer AS terhadap Houthi, yang dikenal sebagai "Operation Rough Rider", telah berlangsung sejak Maret 2025.
Menurut laporan dari The Guardian, kampanye ini telah melibatkan lebih dari 800 serangan udara dalam waktu kurang dari dua bulan.
Target utamanya adalah berbagai fasilitas militer dan infrastruktur yang dikuasai oleh Houthi.
Meskipun kampanye ini bertujuan untuk melemahkan kemampuan militer Houthi dan menghentikan serangan mereka terhadap kapal-kapal di Laut Merah, banyak pihak mengkritik pendekatan ini.
Mereka menilai serangan itu menimbulkan korban sipil yang tinggi dan memperburuk krisis kemanusiaan di Yaman.
Selain AS, Inggris juga terlibat dalam serangan terhadap Houthi.
Menurut laporan dari The Sun, Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) telah meluncurkan serangan udara terhadap fasilitas produksi drone milik Houthi di dekat ibu kota Sanaa.
Serangan ini merupakan bagian dari operasi bersama dengan AS untuk menekan kemampuan militer Houthi dan memastikan keamanan jalur pelayaran di kawasan.
Keterlibatan Inggris dalam kampanye militer ini juga menuai kritik dari dalam negeri.
Banyak pihak mempertanyakan kbijakan pemerintah Inggris yang mendukung serangan terhadap Houthi, mengingat tingginya korban sipil dan dampak kemanusiaan yang ditimbulkan.
Sementara itu, kelompok Houthi tetap menunjukkan ketahanan dan kemampuan untuk melancarkan serangan balasan.
Baca juga: Rentetan Serangan Udara IDF Hujani Ras Isa dan Hodeidah Yaman, 4 Orang Tewas
Mereka terus menargetkan kapal-kapal di Laut Merah dan meluncurkan serangan rudal ke arah Israel.
Hal ini menunjukkan bahwa kampanye militer yang dilancarkan oleh AS dan sekutunya belum berhasil sepenuhnya melemahkan mereka.
Situasi di Yaman dan kawasan sekitarnya tetap tegang, dengan risiko eskalasi konflik yang semakin besar.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.