Senin, 6 Oktober 2025

Iran Vs Amerika Memanas

Pembicaraan Nuklir Iran-AS Ditunda, Trump Ancam Sanksi Pembeli Minyak Iran

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Kamis (1/5/2025) mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada siapa pun yang membeli minyak dari Iran.

Facebook The White House
DONALD TRUMP - Foto ini diambil pada Senin (21/4/2025) dari Facebook The White House memperlihatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berbicara selama konferensi pers setelah menandatangani perintah ekonomi independen pada 3 April 2025. Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Kamis (1/5/2025) mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada siapa pun yang membeli minyak dari Iran. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Kamis (1/5/2025) mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada siapa pun yang membeli minyak dari Iran.

Peringatan keras ini muncul di tengah penundaan pembicaraan yang telah direncanakan mengenai program nuklir Iran yang terus berkembang.

“Semua pembelian minyak Iran atau produk petrokimia harus dihentikan, sekarang!," kata Trump, dikutip dari Al-Arabiya.

Ia menegaskan bahwa negara atau pihak mana pun yang membeli minyak dari Iran tidak akan dapat berbisnis dengan Amerika Serikat dengan cara, bentuk, atau rupa apa pun.

Meski demikian, belum jelas bagaimana Trump akan menerapkan larangan ini.

Mengingat ancamannya untuk mengenakan sanksi sekunder pada negara-negara pengimpor minyak Iran berpotensi memicu ketegangan baru, terutama dengan China.

Data Badan Informasi Energi AS menunjukkan, hampir 90 persen ekspor minyak mentah dan kondensat Iran pada 2023 mengalir ke China, dikutip dari AP News.

Sementara itu, Trump sendiri sebelumnya telah memberlakukan tarif sebesar 145 persen terhadap China untuk meningkatkan pendapatan federal sekaligus menyeimbangkan perdagangan global.

Ancaman Trump muncul menyusul pengumuman Oman bahwa negosiasi nuklir yang sedianya digelar akhir pekan ini resmi ditunda. 

Menteri Luar Negeri Oman, Badr al-Busaidi, menyampaikan lewat platform sosial X terkait alasan ditundanya pembicaraan nuklir Iran-AS.

“Karena alasan logistik, kami menjadwalkan ulang pertemuan AS-Iran yang sebelumnya direncanakan pada Sabtu, 3 Mei. Tanggal baru akan diumumkan setelah disetujui bersama," tulisnya.

Al-Busaidi sebelumnya telah memediasi tiga putaran pembicaraan, yakni di Muscat pada 12 April, Roma pada akhir pekan berikutnya, dan kembali di Muscat pada 26 April 2025. 

Baca juga: Oman Tunda Putaran Keempat Perundingan Nuklir AS-Iran, Alasan Logistik dan Ketegangan Meningkat

Namun, untuk putaran keempat yang rencananya digelar di Roma, pihak AS belum pernah mengonfirmasi partisipasinya. 

Seorang sumber anonim yang dekat dengan negosiasi menyebutkan bahwa AS memperkirakan perundingan akan tetap berlangsung 'dalam waktu dekat'.

Dari pihak Iran, Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi mengatakan bahwa penundaan ini terjadi karena 'alasan logistik dan teknis'.

Namun ia menegaskan komitmen Iran untuk tetap mengupayakan solusi yang dinegosiasikan. 

“Kami lebih bertekad dari sebelumnya untuk mencapai kesepakatan yang adil dan seimbang: menjamin berakhirnya sanksi, dan memastikan bahwa program nuklir Iran akan tetap damai,” tulis Araghchi di media sosial.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio yang baru saja juga menjabat sebagai penasihat keamanan nasional, menyatakan dalam wawancara di Fox News bahwa Iran tidak perlu memperkaya uranium jika hanya untuk kebutuhan energi sipil.

“Iran hanya perlu mengatakan, ‘Kami sepakat untuk tidak lagi memperkaya,’” ujarnya.

Trump juga diketahui berulang kali mengancam akan melancarkan serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran jika kesepakatan tidak tercapai. 

Pihak Iran pun telah memperingatkan bahwa mereka bisa mempercepat pengembangan senjata nuklir, mengingat persediaan uranium yang semakin mendekati tingkat pengayaan untuk senjata.

Pada 2023, Iran memproduksi rata-rata 2,9 juta barel minyak per hari. 

Sejak kembali berkuasa, Trump melanjutkan pendekatan keras terhadap Iran, termasuk setelah menarik AS dari perjanjian nuklir 2015 pada tahun 2018 dan memberlakukan sanksi ekonomi yang memperburuk hubungan kedua negara.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Iran Vs Amerika Memanas

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved