Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kesepakatan Mineral AS-Ukraina Tercapai, Trump Optimis Raup Untung

AS dan Ukraina teken kesepakatan strategis: AS kini punya akses eksklusif ke cadangan mineral kritis Ukraina untuk industri dan pertahanan.

Kantor Kepresidenan Ukraina
TRUMP DAN ZELENSKY - Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan) terlihat bertemu di tengah acara pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, Sabtu (26/4/2025). AS kini punya akses eksklusif ke cadangan mineral kritis Ukraina untuk industri dan pertahanan. 

TRIBUNNEWS.COM - Ukraina dan Amerika Serikat teken kesepakatan mineral pada Rabu (30/4/2025).

Kesepakatan mineral langka ini memberikan akses eksklusif bagi AS ke cadangan mineral kritis milik Ukraina.

Langkah ini menandai babak baru dalam hubungan bilateral kedua negara.

Kesepakatan ini juga menjadi bagian dari upaya rekonstruksi ekonomi Ukraina pascainvasi Rusia.

Kesepakatan tersebut mencakup akses istimewa AS terhadap berbagai mineral penting.

Di antaranya seperti litium, titanium, grafit, dan uranium—komoditas yang vital bagi industri teknologi tinggi dan pertahanan.

Menurut laporan dari WION, kerja sama ini disusun dengan membentuk Dana Investasi Rekonstruksi Bersama.

Dana tersebut akan mengelola pendapatan dari eksploitasi mineral dan mengarahkannya untuk pembangunan infrastruktur serta proyek ekonomi di Ukraina.

Perjanjian menetapkan bahwa 50 persen dari pendapatan yang diperoleh dari lisensi dan pengembangan sumber daya alam akan masuk ke dana tersebut.

Pengelolaan dana dilakukan secara bersama antara pemerintah Ukraina dan Amerika Serikat.

Dengan catatan, keputusan-keputusan besar memerlukan persetujuan kedua pihak.

Baca juga: Trump Ancam Putin dengan Tarif Minyak, Tekan Zelensky Terkait Kesepakatan Mineral

Langkah ini dianggap sebagai timbal balik dari dukungan keuangan Gedung Putih yang telah mencapai lebih dari 72 miliar dolar sejak awal perang Rusia-Ukraina pada 2022.

Trump Optimis Raup Untung

Presiden Trump dalam pernyataannya menekankan pentingnya memastikan bahwa investasi AS menghasilkan keuntungan strategis dan ekonomi, terutama di sektor-sektor yang vital bagi keamanan nasional.

Dari sisi Ukraina, Presiden Zelensky menegaskan bahwa perjanjian ini tidak hanya memperkuat ketahanan ekonomi negaranya.

Ia juga menyebut kerja sama ini sebagai langkah untuk mendiversifikasi mitra strategis di tengah ancaman geopolitik yang terus berlangsung.

Kesepakatan ini juga dinilai sebagai bagian dari upaya global untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan mineral dari negara seperti Tiongkok.

Dengan kekayaan mineral yang belum sepenuhnya digarap, Ukraina memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pasokan baru bagi industri Barat.

Potensi ini terutama dibutuhkan dalam sektor energi terbarukan dan pertahanan.

Kritik Kesepakatan Mineral

Kendati demikian, perjanjian ini tidak lepas dari kritik.

Sejumlah pengamat menyayangkan tidak adanya jaminan keamanan eksplisit yang diberikan AS kepada Ukraina dalam dokumen tersebut.

Selain itu, terdapat kekhawatiran bahwa pengelolaan dana hasil eksploitasi sumber daya bisa memunculkan konflik kepentingan atau ketimpangan dalam pembagian manfaat.

Dilansir Anadolu Ajansı, beberapa anggota parlemen Ukraina juga mempertanyakan transparansi dan keberlanjutan mekanisme pengawasan terhadap investasi asing dalam proyek mineral strategis ini.

Saat ini, dokumen perjanjian masih menunggu proses ratifikasi di parlemen Ukraina.

Baca juga: Ukraina Melunak, AS: Zelensky Sudah Minta Maaf dan Mau Tanda Tangani Perjanjian Mineral

Pemerintah berharap ratifikasi akan berjalan mulus agar implementasi bisa segera dimulai.

Kesepakatan ini diprediksi akan mempercepat pemulihan ekonomi Ukraina dan memperkuat posisinya di panggung internasional, termasuk dalam upayanya untuk bergabung dengan Uni Eropa.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved