Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Israel Palestina

Kisah Haru Paramedis Gaza: Selamat Dari Pembantaian, Dibebaskan Setelah 37 Hari Dalam Penjara Israel

al-Nassasra terlihat mengenakan jaket merah kebanggaan PRCS dan memeluk erat rekan-rekannya setelah melewati masa sulit di tahanan Israel

Editor: Adi Suhendi
Capture Video X @PalestineRCS
PARAMEDIS DIBEBASKAN - Capture video Assaad al-Nassasra seorang paramedis Palestina dibebaskan Israel, Rabu (30/4/2025). Ia dibebaskan setalah 37 hari mendekam di penjara Israel. 

Militer Israel, di tengah kecaman global, mengumumkan penyelidikan atas insiden tersebut. 

Namun, pekan lalu mereka menyatakan bahwa dari hasil penyelidikan internal mengidentifikasi adanya "kesalahan profesional’’.

Mereka bersikeras tidak melanggar kode etik militer, dan hanya seorang tentara yang dikenai sanksi pemberhentian. 

PRCS dengan tegas menolak pernyataan tersebut dan menyerukan penyelidikan independen dan imparsial oleh badan PBB.

Sebagai informasi, Al-Nassasra, seorang ayah berusia 47 tahun, adalah salah satu dari dua orang yang selamat dari serangan Israel terhadap Paramedis Palestina

Korban selamat lainnya, Munther Abed, mengatakan bahwa saat itu ia menyaksikan langsung penangkapan al-Nassasra, ia melihatnya diikat dan dibawa pergi. 

Putra al-Nassasra, Mohamed, mengungkapkan bahwa ayahnya terakhir kali berkomunikasi dengan keluarga pada malam serangan, memberitahukan bahwa ia sedang menuju markas PRCS untuk berbuka puasa Ramadan bersama rekan-rekannya. 

Kekhawatiran keluarga memuncak ketika panggilan telepon mereka keesokan harinya tidak dijawab, dan PRCS mengonfirmasi bahwa mereka juga kehilangan kontak dengan al-Nassasra dan petugas darurat lainnya.

Mohamed mengenang bahwa ayahnya selalu mengingatkan keluarga bahwa ia mungkin tak akan kembali. 

Namun keluarga berusaha untuk tidak memikirkan hal itu karena al-Nassasra terus bekerja selama 18 bulan dalam perang Israel-Palestina.

Rekan Al-Nassasra, Ibrahim Abu al-Kass, menambahkan bahwa Al-Nassasra dikenal selalu membawa permen untuk dibagikan kepada anak-anak, menyuruh mereka untuk bermain di tempat yang aman.

Israel telah melakukan penangkapan yang intensif selama perang. 

Menurut Palestinian prisoner support network Addameer, setidaknya 9.900 warga Palestina, termasuk 400 anak-anak, saat ini mendekam di penjara-penjara Israel.

Lebih dari 3.400 di antaranya ditahan tanpa dakwaan atau pengadilan di bawah kebijakan "penahanan administratif" yang dapat diperpanjang tanpa batas waktu.

Al-Nassasra akhirnya dibebaskan ke Gaza melalui pos pemeriksaan Kissufim bersama dengan sepuluh tahanan lainnya. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved