Minggu, 5 Oktober 2025

Berita Viral

Toko di China Picu Kontroversi karena Jual Pil dari Plasenta, Komisi Kesehatan Turun Tangan

Toko makanan ringan di China menawarkan untuk mengubah plasenta menjadi pil yang bermanfaat bagi kesehatan wanita, memicu kontroversi

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Pexels
VIRAL DI CHINA - Ilustrasi pil yang diunduh dari Pexels pada 16 April 2025. Toko makanan ringan di China menawarkan untuk mengubah plasenta menjadi pil yang bermanfaat bagi kesehatan wanita, memicu kontroversi 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah toko makanan ringan yang menawarkan layanan pemrosesan plasenta, memicu kontroversi dan membuat komisi kesehatan harus turun tangan.

Dilaporkan SCMP, kontroversi tersebut terungkap pada 6 April 2025 ketika seorang netizen mengatakan bahwa Toko Makanan Ringan Auntie Congee, yang berada di dekat Rumah Sakit Pengobatan Tradisional China Changzhou di Provinsi Jiangsu, memproses plasenta manusia dan menjualnya dalam bentuk kapsul.

Gambar yang beredar di media sosial dengan jelas memperlihatkan papan nama toko tersebut dengan tulisan tebal "Pemrosesan Plasenta."

Layanan tersebut mengenakan biaya 800 yuan (Rp1,8 juta) jika pelanggan tidak membawa plasenta mereka sendiri dan 300 yuan (Rp690 ribu) jika mereka membawanya.

Toko itu mengklaim bahwa semua plasenta yang digunakan berasal dari ibu-ibu yang baru melahirkan di rumah sakit.

Pemilik toko itu sebelumnya bekerja di layanan pemulihan pascapersalinan.

Ia mengatakan bahwa ia memiliki channel untuk mendapatkan plasenta-plasenta itu.

VIRAL DI CHINA - Tangkap layar SCMP dari Baidu, memperlihatkan toko makanan ringan yang mengiklankan pemrosesan plasenta. Toko makanan ringan di China menawarkan untuk mengubah plasenta menjadi pil yang bermanfaat bagi kesehatan wanita, memicu kontroversi
VIRAL DI CHINA - Tangkap layar SCMP dari Baidu, memperlihatkan toko makanan ringan yang mengiklankan pemrosesan plasenta. Toko makanan ringan di China menawarkan untuk mengubah plasenta menjadi pil yang bermanfaat bagi kesehatan wanita, memicu kontroversi (Tangkap layar SCMP/Baidu)

Selain toko makanan ringan, pemiliknya juga mengelola toko lain bernama Zixuan Maternity Matron Centre.

Toko itu menawarkan layanan pascapersalinan, termasuk perawatan bersalin, pengasuhan anak, persiapan makanan untuk ibu baru, pemrosesan plasenta, dan layanan pemulihan pascapersalinan.

Iklan dari toko tersebut menunjukkan proses penggilingan plasenta dengan bahan-bahan seperti bubuk ginseng dan pembuatan campuran tersebut hingga menjadi bentuk kapsul.

Kapsul tersebut diberi label "Ziheche," yang merupakan istilah pengobatan tradisional China untuk plasenta.

Baca juga: Viral Dokter di China Ambil Plasenta Ibu yang Baru Saja Melahirkan, Diduga Dijual untuk Bahan TCM

Sebuah poster menyoroti manfaat plasenta, yang menyatakan bahwa plasenta kaya akan protein dan nutrisi.

Pada 8 April, Komisi Kesehatan Kota Changzhou mengatakan kepada media lokal Jimu News bahwa mereka telah memulai penyelidikan terhadap toko tersebut.

“Toko makanan ringan itu ditutup untuk perbaikan. Saat ini kami sedang menyelidiki sumber plasenta tersebut. Temuan awal menunjukkan bahwa plasenta tersebut tidak berasal dari rumah sakit mana pun,” kata seorang anggota staf.

Dalam pengobatan tradisional China, plasenta secara historis dipercaya dapat mengisi kembali energi, menyehatkan darah, dan sering direkomendasikan bagi orang yang menderita kelemahan fisik, batuk kronis, atau infertilitas.

Namun, karena masalah keamanan dan etika, Farmakope China menghapus plasenta sebagai bahan yang disetujui pada tahun 2015.

Menurut peraturan hukum di China, plasenta adalah milik ibu pascapersalinan, yang memiliki hak tunggal untuk memutuskan pembuangannya.

Selain itu, penjualan plasenta oleh individu atau organisasi mana pun dilarang.

Kontroversi tersebut, yang dilaporkan oleh Yangtze Evening News, memicu kritik di media sosial

Seseorang berkata: "Saya benar-benar tidak percaya ada orang yang memakan plasenta sebagai makanan. Itu sangat menjijikkan."

"Sekarang sudah tahun 2025! Siapa yang percaya omong kosong seperti itu? Dan memperlakukan wanita sebagai semacam 'makanan super', bukankah itu mengobjektifikasi wanita?" kata yang lain.

Sementara orang ketiga berkata: "Ini sama sekali tidak mengejutkan."

"Di masa lalu, rumah sakit akan bertanya kepada para ibu apakah mereka ingin menyimpan plasenta mereka."

"Jika mereka mau, plasenta biasanya dikonsumsi sebagai makanan."

Viral Dokter Kedapatan Membawa Plasenta dari Ruang Bersalin

Baru-baru ini, seorang dokter kandungan di China menjadi sorotan publik setelah ketahuan mengambil plasenta milik ibu yang baru saja melahirkan.

DOKTER CURI PLASENTA - Tangkap layar video dari platform media sosial Xing Shipin, memperlihatkan aksi dokter yang mengambil plasenta ibu yang baru saja melahirkan. Dokter tersebut kini telah dipecat.
DOKTER CURI PLASENTA - Tangkap layar video dari platform media sosial Xing Shipin, memperlihatkan aksi dokter yang mengambil plasenta ibu yang baru saja melahirkan. Dokter tersebut kini telah dipecat. (Xing Shipin)

Baca juga: Viral Istilah Manusia Tikus di China: Hidup Menyendiri, Bermalas-malasan, Tak Punya Cita-Cita

Dokter yang identitasnya dirahasiakan itu terekam membawa plasenta dari ruang operasi.

Ia memasukkannya ke dalam kantong plastik biohazard, lalu menyembunyikannya di ruang pribadinya dengan membungkusnya lagi dalam plastik hitam.

Aksi tersebut terjadi pada 24 Maret 2025, di Rumah Sakit Bersalin Renhuai Jiudu, Provinsi Guizhou.

Kejadian itu direkam oleh seseorang yang kemudian mengunggahnya ke media sosial China

Video itu pun langsung viral.

"Dokter itu diam-diam mengambil plasenta yang ditinggalkan oleh seorang ibu untuk dibuang rumah sakit. Apakah tidak ada yang bisa mendisiplinkannya?" ujar orang yang mengunggah video tersebut.

Menanggapi kejadian ini, pihak rumah sakit menyatakan kepada media lokal Lizhi News bahwa dokter tersebut telah dipecat.

Namun, mereka tidak mengonfirmasi apakah sang dokter pernah melakukan tindakan serupa sebelumnya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved