Konflik Palestina Vs Israel
Kemlu Palestina: Kritik Netanyahu Terhadap Macron adalah Serangan Tak Beralasan
Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam keras pernyataan Perdana Menteri Israel, Netanyahu yang mengkritik rencana Macron mengakui negara Palestina
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam keras pernyataan pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mengkritik Presiden Prancis, Emmanuel Macron, atas rencana negaranya untuk mengakui negara Palestina dalam beberapa bulan ke depan.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis dari Ramallah pada hari Senin (14/4/2025), Kemenlu Palestina menyebut komentar Netanyahu dan putranya sebagai 'serangan tak berdasar dan pernyataan ofensif'.
"Kementerian mengutuk keras serangan tak berdasar dan pernyataan ofensif yang dilontarkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan putranya terhadap Presiden Emmanuel Macron," tulis pernyataan tersebut, dikutip dari Al-Arabiya.
Sebelumnya, Netanyahu secara terbuka menyatakan Macron "sangat keliru" karena mendukung gagasan pembentukan negara Palestina.
Ia mengklaim rencana Macron akan menjadi ancaman bagi keamanan Israel.
Senada dengan sang ayah, Yair Netanyahu yang merupakan anak PM Israel juga tak terima dengan rencana Macron.
Dalam unggahan pedas di platform X (sebelumnya Twitter), Yair meluapkan emosinya.
Ia kemudian melanjutkan dengan serangkaian sindiran terhadap kekuasaan kolonial Prancis, menyerukan kemerdekaan bagi wilayah-wilayah yang berada di bawah kendali atau pengaruh Prancis.
"Ya untuk kemerdekaan Kaledonia Baru! Ya untuk kemerdekaan Polinesia Prancis! Ya untuk kemerdekaan Korsika! Ya untuk kemerdekaan Negara Basque! Ya untuk kemerdekaan Guinea Prancis! Hentikan neo-imperialis Prancis di Afrika Barat!" tulisnya, dikutip dari Al-Mayadeen.
Tidak hanya Yair, Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, juga mengecam rencana Macron tersebut.
Dalam pernyataannya, Sa’ar menyebut pengakuan negara Palestina saat ini sebagai "hadiah bagi Hamas."
Baca juga: Anak Benjamin Netanyahu Lontarkan Kata-Kata Kasar kepada Macron, Imbas Prancis Akan Akui Palestina
"Pengakuan sepihak atas negara Palestina fiktif, oleh negara mana pun, dalam realitas yang kita semua ketahui, akan menjadi hadiah dorongan bagi Hamas," ujar Sa’ar, dikutip dari Anadolu Ajansı.
Ia juga menuding langkah Macron justru akan memperburuk situasi keamanan regional.
"Tindakan-tindakan semacam ini tidak akan mendekatkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan kita, tetapi justru sebaliknya," tambahnya.
Kemarahan Netanyahu, sang anak, dan Sa'ar ini tepat setelah Macron mengumumkan Prancis akan mengakui negara Palestina pada hari Rabu (9/4/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.