Konflik Palestina Vs Israel
Muak Dipaksa Perang, Ribuan Tentara Cadangan Israel Desak Netanyahu Akhiri Serangan Gaza
1.000 tentara cadangan Angkatan Udara Israel yang muak dipaksa perang, menyerukan tuntutan agar Netanyahu segera mengakhiri serangan di Gaza
TRIBUNNEWS.COM – 1.000 tentara cadangan Angkatan Udara Israel menyerukan tuntutan agar Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengakhiri serangan di Gaza.
Desakan ini diserukan oleh ribuan prajurit cadangan Israel yang masih aktif dan yang sudah pensiun, termasuk mantan panglima militer Dan Halutz, Kamis (10/5/2025).
Dalam tuntutannya mereka meminta agar tawanan Israel "segera dipulangkan"dari Gaza.
Adapun saat ini masih ada 59 sandera yang ditahan di Gaza, dengan sedikitnya 22 diantaranya masih hidup.
Mereka diharapkan dibebaskan dalam tahap kedua gencatan senjata Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan.
Namun secara mengejutkan Netanyahu melanggar gencatan senjata dengan kembali melancarkan serangan mematikan di Gaza pada 18 Maret.
Netanyahu berdalih serangan dilakukan untuk menekan Hamas, akan tetapi tentara cadangan Israel menuding bahwa serangan ke Gaza saat ini sedang berlangsung untuk kepentingan Netanyahu.
Menurut mereka perintah perang yang dirilis Netanyahu hanya membuat tentara Israel trauma lantaran dalam agresinya mereka dipaksa penggunaan taktik IDF.
Taktik-taktik IDF ini, disebutkan melanggar hukum internasional secara nyata yang justru menimbulkan trauma bagi kebanyakan personel Israel itu sendiri.
"Hanya kesepakatan yang dapat memulangkan sandera dengan aman, sementara tekanan militer terutama mengarah pada pembunuhan sandera dan membahayakan prajurit kita," kata para prajurit cadangan, dikutip dari Anadolu.
Perang Gaza Hanya Kepentingan Netanyahu
Baca juga: Donald Trump Memberi Tahu Benjamin Netanyahu, Kamu Harus Bersikap Masuk Akal, Bibi!
Anggota oposisi Israel telah lama berpendapat bahwa perang di Gaza saat ini sedang berlangsung untuk "kepentingan politik dan pribadi."
Perang yang semula berdalih demi keamanan Israel kini juga menjadi alat politik Netanyahu.
Dimaksudkan untuk memungkinkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tetap menjabat di tengah krisis politik dan hukum yang mengancam jabatannya.
"Hanya kesepakatan yang dapat mengembalikan sandera dengan aman. Sementara tekanan militer terutama mengarah pada pembunuhan sandera dan membahayakan prajurit kami," kata para prajurit cadangan.
Israel Ancam Usir Prajurit yang Membelot
Merespon tuntutan yang dilayangkan tentara cadangan, Komandan Angkatan Udara Israel mengancam akan mengusir sekitar personel yang membelot.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.