Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Abu Ubaida: Brigade Al-Qassam Tak akan Pindah Lokasi Sandera Israel, Pilih Bertahan Lindungi Mereka

Jubir Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida mengatakan mereka tak akan memindahkan lokasi sandera di tengah serangan Israel di Jalur Gaza.

Editor: timtribunsolo
Telegram Brigade Al-Qassam
JUBIR BRIGADE AL-QASSAM - Foto ini diambil pada Jumat (21/3/2025) dari publikasi resmi Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) memperlihatkan juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Ubaida berpidato setelah Hamas dan Houthi meluncurkan rudal ke Tel Aviv pada Kamis (20/3/2025). Pada Sabtu (5/4/2025), Abu Ubaida mengonfirmasi pejuangnya tidak akan memindahkan lokasi sandera Israel dan memilih bertahan di tengah serangan Israel di Jalur Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Brigade Qassam, Abu Ubaida, mengatakan para pejuang Hamas tidak akan memindahkan lokasi sandera Israel meski pemboman Israel terus berlanjut di Jalur Gaza.

Ia menganggap pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sepenuhnya bertanggung jawab atas nyawa sandera Israel dan mendesaknya untuk mematuhi perjanjian gencatan senjata yang disepakati pada 19 Januari lalu.

"Jika pemerintah Netanyahu khawatir tentang mereka, mereka akan mematuhi perjanjian yang ditandatangani pada bulan Januari, dan sebagian besar dari mereka mungkin sudah berada di rumah mereka hari ini," kata Abu Ubaida pada hari Jumat (4/4/2025).

"Setengah dari tahanan musuh yang tersisa berada di wilayah yang telah diminta oleh tentara Israel untuk dievakuasi dalam beberapa hari terakhir," tambahnya.

Abu Ubaida menegaskan bahwa Brigade Al-Qassam memutuskan untuk tidak memindahkan sandera dari daerah tersebut dan akan menjaga mereka di bawah tindakan pengamanan ketat, yang katanya, sangat membahayakan nyawa mereka.

"Kami memutuskan untuk tidak memindahkan para tahanan ini dari daerah-daerah tersebut, dan menjaga mereka dengan tindakan pengamanan yang ketat yang sangat membahayakan nyawa mereka," kata Abu Ubaida.

"Jika musuh khawatir tentang nyawa para tahanan ini, mereka harus segera berunding untuk mengevakuasi atau membebaskan mereka. Siapa pun yang memberi peringatan akan dimaafkan," lanjutnya.

Sebelumnya pada hari Jumat, tentara Israel mengumumkan perluasan operasi militer darat di Jalur Gaza utara.

2 Sandera Israel Minta Netanyahu Lanjutkan Pertukaran Tahanan

Brigade Al-Qassam menyiarkan sebuah video berjudul "Waktu Hampir Habis," yang memperlihatkan dua sandera Israel yang ditahannya di Jalur Gaza.

Kedua sandera Israel, Bar Kupershtein dan Maxim Herkin, mengatakan mereka menjadi sasaran penembakan tentara Israel saat mereka keluar dari terowongan untuk mencari udara. 

Mereka mengatakan penembakan yang dilakukan tentara Israel mengenai mereka hingga mereka terluka.

Baca juga: 2 Sandera Israel Jadi Target Serangan IDF saat Keluar dari Terowongan, Sebut Hamas Selamatkan Mereka

"Kami selamat berkat Tuhan dan berkat para pejuang Qassam yang membawa kami kembali ke terowongan," kata Maxim Herkin dalam video yang dirilis Brigade Al-Qassam pada hari Sabtu (5/4/2025).

Kedua sandera Israel menambahkan bahwa tempat yang mereka tempati tidak aman, tidak ada makanan, minuman, atau selimut. 

"Pejuang Hamas mempertaruhkan nyawa mereka agar kami dapat menghirup udara di luar terowongan, sementara tentara kami membombardir kami," katanya.

Selain itu, mereka mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memulangkan mereka hidup-hidup ke rumah mereka.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved