Konflik Palestina Vs Israel
PBB Bantah Klaim Israel yang Sebut Ada Cukup Makanan di Gaza: Pernyataan Konyol
Israel klaim ada cukup makanan di Gaza, PBB sebut itu "konyol" karena pasokan hampir habis dan menyatakan bantuan hanya kurang dari 30 persen.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pernyataan Israel yang mengklaim bahwa ada cukup makanan di Gaza untuk bertahan dalam jangka waktu lama langsung dibantah oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pada Selasa (2/4/2025), PBB menyebut klaim tersebut sebagai "konyol".
Sebab, saat ini 25 toko roti di Gaza telah tutup karena kekurangan pasokan, seperti tepung dan gas.
Sejak 2 Maret, tidak ada bantuan yang dikirimkan ke Gaza, Reuters melaporkan.
Hal ini terkait keputusan Israel yang menahan masuknya barang dan pasokan kemanusiaan hingga Hamas membebaskan semua sandera yang tersisa.
Israel juga menyebutkan bahwa sekitar 25.200 truk bantuan telah memasuki Gaza selama gencatan senjata, membawa hampir 450.000 ton bantuan.
Menurut Israel, itu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan makanan di Gaza dalam jangka waktu lama jika Hamas memungkinkan distribusi kepada warga sipil.
Juru bicara PBB, Stephane Dujarric dengan tegas membantah klaim tersebut.
Ia menjelaskan bahwa "persediaan kita sudah hampir habis".
Dujarric menyebutkan bahwa toko roti tidak akan bisa buka jika tidak ada tepung atau gas untuk memasak.
Baca juga: Remaja Palestina Meninggal di Penjara Israel Setelah Enam Bulan Ditahan Tanpa Dakwaan
PBB mengatakan bahwa mereka telah berjuang keras mengatasi hambatan yang ditimbulkan oleh operasi militer Israel dan pembatasan akses ke Gaza.
PBB juga mengungkapkan bahwa bantuan yang mereka kirimkan hanya mencakup kurang dari 30 persen dari total bantuan yang masuk ke Gaza.
Sebagian besar bantuan berasal dari organisasi lain dan negara-negara yang terlibat.
Pada saat yang sama, Hamas menggambarkan kondisi Gaza sebagai fase kelaparan, menyebutnya sebagai "krisis kemanusiaan terburuk dalam sejarah modern."
Hamas menyalahkan Israel atas dampak bencana kemanusiaan ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.