Kamis, 2 Oktober 2025

Copet Incar Turis Asing di Milan, Wisatawan China Melawan

Setelah mengetahui satu dari mereka dicopet, ketiganya pun  mengejar pencuri sejauh 800 meter.

Editor: Hasanudin Aco
oncallinternational.com
COPET WISATAWAN - Ilustrasi copet. Di Italia marak copet,korbannya wisatawan asing. Baru-baru ini turis asing dari China jadi korban. /Foto.dok 

 

TRIBUNNEWS.COM, ITALIA - Bukan rahasia lagi jika copet kerap menyasar turis asing terutama yang berasal dari Asia di kota-kota besar di Italia seperti Roma dan Milan.

Para pencopet itu bahkan sangat rapi melakukan aksinya.

Nah terbaru, pelajar asal China baru-baru ini dicopet di Kota Milan.

Kebetulan saat itu pelajar asal China ini ada tiga orang berjalan beriringan.

Setelah mengetahui satu dari mereka dicopet, ketiganya pun  mengejar pencuri sejauh 800 meter.

Itu setelah ponselnya dicuri di stasiun kereta bawah tanah di Italia.

Keberanian tiga pelajar asal China ini dipuji di negara asalnya dan jadi trending di media sosial China.

Koukou, seorang mahasiswa dari Yunnan di Cina barat daya, sedang belajar arsitektur di Universitas Politeknik Milan.

Pada tanggal 15 Maret 2025 lalu, Koukou dan teman-temannya Bin dan La sedang menaiki kereta bawah tanah di Milan ketika seorang pencuri merampas ponsel Bin saat pintu sedang ditutup.

Koukou segera meraih pintu dan berteriak "berhenti" pada pencuri itu.

Dan ketiganya mengejarnya sementara Koukou memfilmkan pengejaran itu.

Setelah kehilangan pencuri di stasiun transfer, polisi kereta bawah tanah ikut serta dalam pencarian.

Bin mengatakan kepada petugas bahwa pencuri itu mengenakan pakaian serba hitam. Seorang pejalan kaki juga memberikan informasi yang berguna.

Polisi memandu kelompok itu melalui beberapa jalur kereta bawah tanah, tetapi kadang-kadang, mereka kehilangan jejak si pencuri dan bahkan mengira penumpang lain sebagai pencurinya.

Tepat saat mereka hendak menyerah, polisi mendapat petunjuk dan mengarahkan kelompok itu ke peron 3.

Koukou menyadari betapa berbahayanya situasi saat dia melihat para petugas bersenjata.

Akhirnya, Bin melihat pencuri itu di tengah kerumunan di peron 5, dan dengan bantuan seorang pejalan kaki berpakaian merah yang menjegalnya, polisi dengan cepat menangkap pelakunya.

Ponsel Bin ditemukan kembali, dan polisi memberinya tisu dan air untuk membersihkannya.

Di Italia, pencurian dapat dihukum hingga tiga tahun penjara dan denda.

Koukou berkata “Seluruh prosesnya sangat menegangkan. Kami mengejar pencuri sejauh sekitar 800 meter dan akhirnya berhasil! Jangan pernah main-main dengan wanita Tionghoa.”

Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada polisi dan para pejalan kaki pemberani yang membantu, dan berencana untuk membentangkan spanduk ucapan terima kasih kepada para petugas kereta bawah tanah.

Koukou juga berbagi beberapa tips pencegahan pencurian dengan warganet, seperti menggunakan tali telepon dan kunci antipencurian pada barang bawaan.

“Siapa pun yang datang ke Italia harus tetap waspada dan menghindari penggunaan ponsel saat berjalan,” tambahnya.

Peristiwa itu menjadi viral di media sosial daratan, dan videonya menarik dua juta suka.

Seorang netizen berkata "Gadis-gadis ini luar biasa! Rasa hormat yang besar atas keberanian, kecerdasan, dan ketahanan mereka."

“Sejak hari itu, ada desas-desus di antara pencuri lokal bahwa mereka tidak boleh mencuri dari wanita Asia,” kata orang lain.

Seorang perempuan berbagi ceritanya sendiri.

"Saat kuliah di luar negeri, ponsel saya dijambret di jalan, jadi saya mengejar pencuri itu sejauh beberapa blok dengan sepeda bersama. Dengan bantuan orang yang lewat, saya berhasil mendapatkan kembali ponsel saya.

“Saya membuat orang tua saya ketakutan setengah mati. Mereka menyuruh saya membeli ponsel baru saja, tetapi saya tidak bisa menerimanya. Saya wanita Tionghoa yang tidak pernah menyerah.”

Sumber: SCMP

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved