Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Lanjutkan Operasi Militer di Netzarim, Hamas Serukan Liga Arab Bertindak

Pasukan Israel maju dan memperluas kendali atas poros Netzarim, sementara Brigade Golani dikerahkan ke wilayah selatan untuk operasi lebih lanjut.

The Times of Israel/Emmanuel Fabian
KORIDOR NETZARIM - Foto yang diambil dari The Times of Israel tanggal 10 Februari 2025 memperlihatkan pemandangan koridor Netzarim di Jalur Gaza pada 26 Desember 2024. Meskipun pasukan Israel telah memasuki poros Netzarim, mereka belum menguasai sepenuhnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Israel kembali melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza pada Rabu (19/3/2025).

Serangan udara yang tak kunjung berhenti telah menimbulkan banyak korban di kalangan warga Palestina.

Menurut pernyataan tentara Israel, operasi ini bertujuan untuk memperluas perimeter pertahanan dan menetapkan garis pemisah antara bagian utara dan selatan Gaza.  

Pasukan Israel telah maju dan memperluas kendali atas poros Netzarim, sementara Brigade Golani dikerahkan ke wilayah selatan untuk operasi lebih lanjut. 

Sebelumnya, Israel telah menguasai wilayah Netzarim tetapi mundur setelah perjanjian gencatan senjata yang berlaku sejak 19 Januari.

Laporan media Israel menyebutkan bahwa sebagian Jalan Salah al-Din di dekat Netzarim ditutup oleh tentara Israel.

Juga dikatakan sejumlah pasukan asing yang sebelumnya berwenang memeriksa area tersebut telah meninggalkan lokasi sehari sebelumnya.  

Menurut Channel 14 Israel, meskipun pasukan Israel telah memasuki poros Netzarim, mereka belum menguasai sepenuhnya.

Evakuasi dan Peringatan Israel

Menteri Pertahanan Israel, Yisrael Katz, mengumumkan evakuasi dari zona pertempuran di Gaza akan segera dimulai dan mendesak penduduk untuk "beremigrasi secara sukarela."  

Israel juga memperingatkan akan adanya tindakan militer lebih besar terhadap Hamas jika kelompok tersebut tidak mematuhi usulan Presiden AS Donald Trump untuk membebaskan semua tahanan.  

Baca juga: Israel Luncurkan Operasi Darat Terbatas di Gaza Tengah, Klaim Rebut Kembali Koridor Netzarim

Perintah evakuasi telah dikeluarkan untuk Beit Hanoun di utara, serta Khuza'a, Abasan al-Kabira, dan al-Jadidah di Khan Yunis, selatan Gaza.  

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengonfirmasi ribuan orang telah mengungsi akibat perintah tersebut.

Korban Palestina Meningkat

Serangan udara Israel di Gaza terus berlanjut, dengan lebih dari 50 warga Palestina tewas, termasuk banyak wanita dan anak-anak.  

Sumber medis melaporkan kepada Al Jazeera, sejak fajar kemarin, serangan udara Israel telah menewaskan 451 warga Palestina.  

Di antara korban, empat warga sipil, termasuk seorang anak, tewas akibat serangan pesawat nirawak Israel di Al-Mawasi, barat laut Khan Yunis.  

Serangan lain menghantam kendaraan sipil di daerah Musabah, utara Rafah, menewaskan enam orang.  

Dua warga Palestina juga tewas dalam serangan udara di Beit Hanoun, Gaza utara.  

Serangan ini dilakukan sebagai upaya Israel untuk meningkatkan tekanan terhadap Hamas terkait negosiasi tahanan.  

Namun, pemerintah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak melanjutkan tahap kedua perjanjian gencatan senjata.  

Sejak Oktober 2023, Israel telah melakukan kampanye militer ekstensif di Gaza, termasuk invasi darat yang menyebabkan kehancuran besar.

Hamas Serukan Liga Arab Bertindak

Pada Kamis (20/3/2025), Hamas menyerukan negara-negara Arab dan Muslim untuk segera mengambil tindakan guna menghentikan serangan Israel yang telah menewaskan lebih dari 500 orang dalam beberapa hari terakhir.  

Dalam pernyataannya, Hamas menegaskan negara-negara Arab dan Muslim memiliki tanggung jawab moral serta politik untuk menghentikan "genosida" yang dilakukan Israel.  

"Pembantaian yang terus berlanjut... memberikan tanggung jawab politik dan moral langsung kepada Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam untuk mengakhiri genosida yang dilakukan di hadapan seluruh dunia," ujar Hamas, dikutip dari The Guardian.  

Hamas juga menyerukan tindakan segera di forum internasional, termasuk Dewan Keamanan PBB, untuk menghentikan agresi Israel.

Serangan Israel dan Ketegangan dengan Houthi

Pada Kamis pagi (20/3/2025), Israel mengklaim telah mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman, setelah pemberontak Houthi yang didukung Iran mengklaim menargetkan Bandara Internasional Ben Gurion.

"Sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman dicegat... sebelum melintasi wilayah Israel," kata militer Israel.

Dalam pernyataannya, Houthi mengaku menggunakan "rudal balistik hipersonik" untuk menyerang bandara tersebut dan kembali menargetkan kelompok kapal induk Amerika di Laut Merah.

PBB Desak Investigasi Serangan di Kantor PBB

Baca juga: Al-Qassam Mulai Tunjukkan Taring Gempur Tel Aviv Pakai Roket, di saat Israel Terus Serang Gaza

Serangan Israel pada Rabu (19/3/2025) juga menewaskan sekitar 20 orang, termasuk seorang staf PBB, ketika dua wisma tamu PBB di Deir al-Balah, Gaza tengah, terkena serangan. PBB meminta penyelidikan terkait insiden ini.

"Lokasi semua kantor PBB diketahui oleh pihak-pihak yang bertikai, yang terikat oleh hukum internasional untuk melindunginya," kata juru bicara Sekjen PBB António Guterres.

Seorang pria Inggris berusia 51 tahun juga terluka dalam serangan yang menghantam Kantor PBB untuk Layanan Proyek. The Guardian melaporkan lima orang lainnya turut mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut.

Pasukan Pertahanan Israel membantah telah menyerang gedung PBB dan menyatakan tidak ada aktivitas operasional mereka di area tersebut.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved