Konflik Palestina Vs Israel
Hamas: Israel Secara Sepihak Akhiri Gencatan Senjata di Gaza, Nasib Para Sandera Terkatung-katung
Pejabat senior Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa Israel telah mengakhiri perjanjian gencatan senjata di Gaza secara sepihak.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa Israel telah mengakhiri perjanjian gencatan senjata di Gaza secara sepihak.
Dalam pernyataan resminya, Hamas menuduh keputusan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk melanjutkan operasi militer di Gaza telah membuat para sandera menghadapi "nasib yang tidak diketahui."
Hamas meminta para mediator, yakni Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir, untuk meminta pertanggungjawaban penuh dari Netanyahu atas berakhirnya kesepakatan tersebut.
Selain itu, kelompok tersebut menyerukan kepada negara-negara Arab dan Muslim untuk mendukung "perlawanan Palestina" dalam upaya mematahkan blokade terhadap Gaza.
Dikutip dari Times of Israel, Hamas juga mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera mengeluarkan resolusi yang memerintahkan Israel menghentikan "agresinya."
Netanyahu Perintahkan Serangan Lebih Keras ke Gaza
Netanyahu menyatakan bahwa militer akan meningkatkan serangan terhadap Hamas di Gaza.
Dalam sebuah pernyataan resmi, Kantor Perdana Menteri Israel mengungkapkan bahwa Netanyahu telah menginstruksikan pasukan untuk mengambil "tindakan tegas" terhadap kelompok tersebut.
"Israel, mulai sekarang, akan bertindak melawan Hamas dengan kekuatan militer yang semakin meningkat," bunyi pernyataan itu, dikutip dari Al Jazeera.
Netanyahu menuduh Hamas menolak membebaskan tawanan dan tidak menyetujui usulan gencatan senjata yang diajukan Israel.
Sementara itu, Hamas selama berminggu-minggu menuduh Netanyahu tidak memiliki niat untuk mengakhiri pertempuran di Gaza.
Baca juga: Hal-Hal yang Bikin Kepala Shin Bet Israel Berani Lawan Pencopotan Netanyahu
Serangan Udara Israel Sebarkan Ketakutan di Gaza
Militer Israel kembali melancarkan serangkaian serangan udara di Jalur Gaza pada larut malam.
Warga yang tengah tertidur terbangun akibat ledakan besar yang mengguncang wilayah tersebut.
Hingga saat ini, masih sulit untuk memastikan lokasi pasti serangan karena situasi yang mencekam dan keterbatasan akses informasi.
Langit di wilayah tengah Gaza dipenuhi dengan pesawat tak berawak dan jet tempur yang terbang rendah, menambah ketakutan di kalangan warga Palestina.
Banyak yang berharap pada hasil perundingan gencatan senjata yang tengah berlangsung, namun serangan ini justru semakin memperburuk kondisi dan meningkatkan kecemasan di kalangan penduduk.
Situasi Gaza Terkini
Berikut ini ringkasan Perkembangan Terkini: Konflik Gaza, Yaman, dan Timur Tengah, dikutip dari Al Jazeera:
- Pesawat Nirawak Israel Tewaskan Warga Palestina
Tiga warga Palestina tewas dalam serangan pesawat nirawak Israel saat mereka tengah mengumpulkan kayu bakar di Gaza.
- Ayah dan Anak Tewas dalam Serangan di Sekolah
Sebuah pesawat nirawak Israel menyerang sekolah yang menampung keluarga pengungsi di kamp Bureij, Gaza Tengah, menewaskan seorang ayah dan anaknya.
- AS Lancarkan Serangan Udara ke Yaman
Amerika Serikat kembali menyerang Yaman, termasuk kompleks pemerintahan di kota Al-Hazm, timur laut ibu kota Sanaa.
- Jenderal AS: 30 Lokasi di Yaman Diserang
Seorang jenderal AS mengungkapkan bahwa pasukan AS telah menyerang sedikitnya 30 lokasi di Yaman sejak operasi militer terbaru dimulai pada Sabtu.
- Serangan AS di Saada, Yaman
UNICEF mengonfirmasi bahwa dua anak, berusia enam dan delapan tahun, tewas akibat serangan udara AS di Saada, Yaman.
- Trump Desak Iran Bertanggung Jawab atas Serangan Houthi
Mantan Presiden AS, Donald Trump, menyatakan akan meminta pertanggungjawaban Iran atas setiap serangan oleh kelompok Houthi, yang berjanji menargetkan pengiriman terkait Israel jika blokade di Gaza tidak dicabut.
- Israel Serang Lebanon Selatan
Baca juga: Anggota DPR Israel: Hamas & Jihad Islam Pulihkan Militernya, Kini Punya Lebih dari 30 Ribu Pejuang
Serangan Israel di pinggiran Deraa, Suriah, menewaskan tiga orang, sementara dua lainnya tewas dalam serangan di Lebanon Selatan.
- Bentrokan di Perbatasan Lebanon-Suriah
Kementerian Pertahanan Lebanon mengonfirmasi adanya kesepakatan gencatan senjata setelah bentrokan di perbatasan Lebanon-Suriah yang menewaskan sedikitnya tujuh orang.
- PBB Kecam Penangkapan Mahmoud Khalil
Pakar hak asasi manusia PBB mengecam penahanan Mahmoud Khalil, warga tetap AS, yang ditangkap terkait protes pro-Palestina di Universitas Columbia.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.