Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Trump Puji Putin, Sebut Negosiasi Rusia Lebih Mudah dari Ukraina

residen AS Donald Trump memuji Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyebut negosiasi dengan Ukraina sulit.

YouTube The White House
DONALD TRUMP - Tangkapan layar YouTube White House yang diambil pada Minggu (23/2/2025) menunjukkan Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato di Governors Working Session di Washington DC pada Jumat (21/2/2025). residen AS Donald Trump memuji Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyebut negosiasi dengan Ukraina sulit. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa negosiasi untuk mencapai perdamaian antara Rusia dan Ukraina lebih mudah dilakukan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dibandingkan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Dalam pernyataannya di Ruang Oval pada Jumat, 7 Maret 2025, Trump menyatakan bahwa Putin lebih kooperatif dalam pembicaraan perdamaian.

Trump memuji Putin, meskipun ia juga mengecam serangan terbaru Rusia terhadap Ukraina dan mengancam akan memberikan sanksi baru terhadap Moskow. "Saya pikir ia akan lebih murah hati setelah perang berakhir, dan itu cukup bagus," ujar Trump.

Trump mengungkapkan bahwa berbicara tentang perdamaian dengan Putin lebih mudah dibandingkan dengan Zelensky. "Terus terang, saya merasa lebih sulit untuk berurusan dengan Ukraina. Mereka tidak punya kartu jelasnya," kata Trump.

Baca juga: Dmitry Peskov: Rusia Tidak Akan Terlibat Perlombaan Senjata Dengan UE

Ia juga mencatat bahwa Rusia melancarkan serangan yang lebih besar terhadap Ukraina.

Beberapa jam sebelum pernyataan tersebut, Trump telah memutuskan untuk memberikan sanksi dan tarif besar terhadap Rusia hingga gencatan senjata tercapai.

Keputusan ini muncul setelah Rusia meluncurkan serangan rudal dan drone terhadap infrastruktur energi Ukraina pada 6 Maret 2025.

AS juga telah menangguhkan akses Ukraina ke beberapa citra satelit dan menghentikan bantuan militer.

Pertemuan antara AS dan Ukraina

Meskipun hubungan antara Ukraina dan AS telah merenggang, Zelensky mengumumkan bahwa delegasi Ukraina dan AS akan bertemu untuk melanjutkan pembicaraan perdamaian. "Pertemuan ini tidak hanya membahas rencana perdamaian Ukraina-Rusia, tetapi juga usulan-usulan untuk menjamin keselamatan dan kesejahteraan Ukraina," kata Zelensky.

Pertemuan antara delegasi AS dan Ukraina dijadwalkan berlangsung pada 11 Maret 2025, dengan beberapa pejabat dari kedua negara diperkirakan akan hadir.

Dengan situasi yang terus berkembang, perhatian dunia tertuju pada bagaimana negosiasi ini akan mempengaruhi masa depan Ukraina dan hubungan internasional.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved