Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Trump Ancam Warga Palestina di Gaza via Unggahan Medsos: Tinggalkan Gaza, Buat Keputusan Cerdas

Trump mengeluarkan ancaman keras terhadap Hamas dan warga Gaza terkait dengan keberadaan tawanan Israel di wilayah tersebut.

YouTube The White House
DONALD TRUMP - Foto ini diambil dari YouTube The White House pada Rabu (5/3/2025), memperlihatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi isyarat ketika sejumlah warga AS memberikan ucapan terima kasih pada Selasa (4/3/2025). Trump menegaskan para pemimpin Gaza harus membuat keputusan cerdas dan segera meninggalkan wilayah tersebut untuk menghindari konsekuensi fatal 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengeluarkan ancaman keras terhadap Hamas dan warga Gaza terkait dengan keberadaan tawanan Israel di wilayah tersebut.

Dalam sebuah unggahan media sosial pada Rabu (5/3/2025), Trump memperingatkan “nasib buruk” akan menimpa mereka jika tawanan tersebut tidak dibebaskan.

Trump menegaskan para pemimpin Gaza harus membuat keputusan cerdas dan segera meninggalkan wilayah tersebut untuk menghindari konsekuensi fatal.

Ia memperingatkan dengan tegas bahwa masa depan yang lebih baik akan terbuka bagi warga Gaza jika mereka menghentikan penyanderaan, namun jika tidak, mereka akan menghadapi akibat yang sangat serius.

“Jika tawanan tidak dibebaskan, semuanya BERAKHIR bagi kalian,” ujar Trump, seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera dan Middle East Eye.

Ancaman ini muncul setelah Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Amerika Serikat terlibat dalam pembicaraan dengan Hamas.

Trump juga sebelumnya menyerukan pemindahan paksa penduduk Gaza dan pengambilalihan wilayah Palestina oleh Amerika Serikat.

Trump lebih lanjut mengancam dengan keras, “Bebaskan semua sandera sekarang, jangan nanti, dan segera kembalikan semua mayat orang-orang yang Anda bunuh, atau BERAKHIR untuk Anda.”

Dalam unggahan yang mengejutkan di platform media sosial TruthSocial, ia menantang Hamas dan memperingatkan dua juta warga Palestina di Gaza tentang konsekuensi yang fatal jika tawanan tidak segera dibebaskan.

Selain itu, Trump menyebutkan bahwa ia telah mengirimkan bantuan militer ke Israel untuk mendukung tindakan tersebut.

Pemerintahan Trump juga menginformasikan Kongres tentang persetujuan penjualan senjata senilai hampir $3 miliar ke Israel, yang mencakup bom penghancur bunker seberat 2.000 pon.

Baca juga: Trump Makin Beringas, Ancam Bakal Deportasi 240 Ribu Warga Ukraina yang Cari Perlindungan ke AS

Trump menegaskan bahwa tidak ada satu pun anggota Hamas yang akan aman jika mereka tidak mengikuti perintahnya.

Ia menambahkan bahwa pertemuannya dengan mantan sandera yang hidupnya hancur akibat tindakan Hamas adalah "peringatan terakhir."

Tenggat waktu terkait ancaman tersebut belum jelas, namun utusan Timur Tengah Trump, Steve Witkoff, dijadwalkan kembali ke wilayah tersebut untuk membahas status gencatan senjata.

Fase pertama kesepakatan gencatan senjata berakhir pada 1 Maret, namun Israel menolak melanjutkan ke fase kedua yang mencakup penarikan pasukan dari Gaza.

Sebagai gantinya, Israel meminta perpanjangan fase pertama dan pembebasan semua tawanan. Hamas menolak untuk melanjutkan kesepakatan tanpa adanya tahap kedua, yang menurut mereka akan memastikan pembebasan tawanan sebagai ganti warga Palestina yang ditahan di Israel.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved