Tarawih di Times Square, Umat Muslim Khusyuk Ibadah di Suhu -2 Derajat Celcius

TRIBUNNEWS.COM - Pada Minggu (2/3/2025) Times Square, New York berubah menjadi tempat yang penuh dengan ketenangan spiritual.

Ratusan umat Muslim berkumpul untuk melaksanakan salat Tarawih berjemaah di Times Square.

Meski suhu di luar mencapai -2 derajat celcius, tidak mempengaruhi semangat dan kekhusyukan jemaah melaksanakan tarawih di Times Square, VOA melaporkan.

Acara ini diawali dengan pembagian makanan berbuka puasa gratis yang disambut antusias oleh para peserta. 

Setelah berbuka, dilanjutkan dengan salat Maghrib, Isya, dan kemudian salat Tarawih berjemaah sebanyak 11 rakaat.

Lokasi Times Square yang ikonik, yang biasanya dipenuhi dengan sorotan lampu neon dan video papan iklan, kini menjadi saksi perayaan spiritual umat Muslim.

Pelaksanaan salat Tarawih di Times Square sering kali memicu perdebatan, terutama karena lokasi tersebut kerap menampilkan iklan yang dianggap kontroversial atau vulgar.

Namun, acara ini membawa pesan yang lebih mendalam, dengan umat Muslim menunjukkan sisi religius dan damai mereka di tengah keramaian kota yang terkenal dengan keberagaman budaya dan agama.

Acara Sejarah: Tarawih di Times Square 2025

Diselenggarakan oleh Way of Life SQ yang bekerja sama dengan Droplets dan Muzz, acara ini menjadi bagian dari inisiatif untuk memperkenalkan sisi spiritual Ramadan di ruang publik yang sangat terkenal di dunia.

Dikutip dari Fes News, Tarawih di Times Square 2025 menonjolkan esensi keagamaan dan budaya.

Ada sekitar 1.500 peserta pertama mendapatkan hidangan berbuka puasa secara gratis.

Baca juga: Fadhilah Shalat Tarawih Malam ke-5 Ramadhan 2025: Pahala Setara Mengerjakan Shalat di Masjidil Haram

Acara yang berlangsung dari pukul 17.00 hingga 21.00 ini memberikan kesempatan bagi warga dan wisatawan di New York untuk merasakan atmosfer spiritual yang kental selama bulan suci Ramadan.

Perpaduan Keimanan dan Modernitas

Meski salat Tarawih umumnya diadakan di dalam masjid, kali ini Times Square, yang biasanya dipenuhi dengan lampu neon dan video iklan besar, menjadi lokasi ibadah yang penuh makna.

Kehadiran umat Muslim di jalanan kota ini menciptakan perpaduan unik antara keimanan dan modernitas, yang mengingatkan kita bahwa agama dan budaya dapat hidup berdampingan di ruang publik yang terbuka dan global.

Ini juga mengangkat pemahaman lintas agama, dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dapat melihat dan memahami bagaimana komunitas Muslim merayakan Ramadan di tengah kehidupan kota besar.

Aksesibilitas dan Harapan untuk Acara Ramadan Mendatang

Acara Tarawih di Times Square ini terbuka untuk umum dan para peserta diimbau untuk datang lebih awal untuk mendapatkan tempat berbuka puasa dan salat.

Lokasi yang strategis dan mudah diakses di jantung Times Square menjadi daya tarik bagi umat Muslim lokal maupun wisatawan internasional.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)