Gegara Teknologi AI Hong Kong Pecat 10.000 PNS, Alasanya Efisiensi Anggaran Negara
Hong Kong menggelar pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10.000 PNS dan digantikan dengan AI, sebagai bagian dari penghematan anggaran negara.
AI dimaksudkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan menggantikan pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh pegawai negeri yang bisa diotomatisasi.
Selain itu dengan adanya chatbot atau asisten virtual, layanan publik menjadi lebih cepat dan responsif.
Ini memungkinkan para pegawai untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih kompleks dan strategis.
Kehadiran AI juga dapat mengurangi kemungkinan kesalahan yang dapat terjadi dalam pekerjaan administratif atau pelayanan publik.
Ini karena sistem otomatis dapat memberikan hasil yang lebih akurat dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Dengan demikian, teknologi AI diharapkan dapat menggantikan beberapa tugas administratif dan rutin yang selama ini dilakukan oleh pegawai pemerintah, yang pada gilirannya akan membantu mengurangi biaya operasional dan mengatasi defisit.
Namun sejumlah pengamat mengatakan anggaran tersebut tidak cukup untuk mengatasi keuangan kota yang cekak, justru PHK massal dinilai membawa banyak perubahan struktural.
"Meskipun cadangan fiskal kota menyediakan penyangga, defisit yang meningkat menuntut tindakan segera dan strategis," kata William Chan, mitra di Grant Thornton Hong Kong.
"Untuk menjaga kemakmuran masa depan Hong Kong, kami mendesak pemerintah untuk segera meluncurkan studi perluasan basis pajak yang komprehensif." imbuhnya.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.