Sakurai Miu, Miss Eco Japan Ingin Jadi Jembatan Persahabatan Indonesia-Jepang
Sakurai tinggal dan bersekolah di Indonesia saat duduk di kelas 6 SD dan kelas 1 SMP saat orangtuanya bekerja di Jakarta International
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Sakurai Miu, Miss Eco Japan International Grandprix, yang akan mewakili Jepang di ajang Miss World di Mesir pada April 2025, ingin menjadi jembatan persahabatan antara Indonesia dan Jepang.
"Saya sangat senang karena pernah tinggal di Indonesia selama dua tahun bersama orangtua saat masih kecil," ungkap Sakurai dalam wawancara eksklusif dengan Tribunnews.com Minggu lalu.
Sakurai tinggal dan bersekolah di Indonesia saat duduk di kelas 6 SD dan kelas 1 SMP.
"Orangtua saya tinggal dan bekerja di Jakarta International School saat itu," kenangnya.
Selain itu, Sakurai juga pernah mengikuti ajang Miss Global World 2022 dan berhasil mencapai semifinal di Bali, Indonesia.
Gadis cantik asal Jepang ini berharap dapat berkontribusi di berbagai bidang untuk mempererat hubungan antara Indonesia dan Jepang.
Baca juga: The Panturas Pasang Tagar KaburAjaDulu, Ternyata Manggung di Fuji Rock Festival 2025 Jepang
"Pertama-tama, kita harus mempelajari budaya masing-masing agar dapat saling memahami dengan baik," ujar Sakurai, yang menggemari nasi goreng, bakmi goreng, dan sate Indonesia.
Dia juga berharap mendapat kesempatan bekerja di Indonesia, seperti menjadi pemeran film atau bintang iklan. "Saya akan dengan senang hati datang ke Indonesia jika ada tawaran pekerjaan. Ini juga bisa menjadi kesempatan untuk mempromosikan hubungan kedua negara," tambahnya.
Ibunya, yang merupakan penggemar batik Indonesia, juga masih sangat menyukai segala hal tentang Indonesia.
"Ketika saya mengikuti ajang Miss Global di Bali, baik ibu maupun ayah sangat senang dan mendukung saya," ucap Sakurai.
Sebelum berkarier di dunia modeling dan kontes kecantikan, Sakurai lulus dari Universitas Wanita Kyoto dan sempat bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan keuangan di Jepang.
Namun, perusahaan tersebut bangkrut dua tahun kemudian.
Pada tahun 2013, Sakurai menjadi ratu pembalap Jepang di tim balap Super GT300 Green Tech. Dia juga bekerja sebagai model, termasuk menjadi cover majalah dan gravure idol.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.