Konflik Rusia Vs Ukraina
Negosiasi ke AS, Rusia Minta NATO Hengkang dari Eropa Timur dan Jauhi Wilayahnya
Rusia bernegosiasi ke AS dan minta NATO menarik pasukannya dari Eropa Timur dan menjauhi perbatasan Rusia di timur, namun perwakilan AS menolak.
TRIBUNNEWS.COM - Rusia dikabarkan meminta Amerika Serikat (AS) untuk menarik pasukan NATO dari sisi timur wilayahnya.
Permintaan ini disampaikan selama pertemuan perwakilan Rusia dan Amerika Serikat di Arab Saudi pada Selasa (18/2/2025).
"Masalah ini menimbulkan kekhawatiran di ibu kota Eropa bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump mungkin setuju untuk membuat perjanjian damai," lapor surat kabar Inggris, Financial Times, Kamis (20/2/2025).
Laporan tersebut mengutip Cristian Diaconescu, kepala staf presiden Rumania dan penasihat pertahanan serta keamanan nasionalnya, yang mengatakan delegasi AS menolak permintaan Rusia, namun tidak menutup kemungkinan bahwa AS bisa berubah pikiran.
"Tidak ada jaminan bahwa AS pada akhirnya tidak akan membuat konsesi ini," katanya.
"Situasinya dapat berubah dari satu jam ke jam berikutnya, atau dari satu hari ke hari berikutnya," kata Cristian Diaconescu.
Ia mengatakan Presiden Rumania, Ilie Bologan, bertemu dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, di Paris pada hari Rabu (19/2/2025) dan mengatakan ia yakin pemimpin Eropa tetap menjalin komunikasi yang baik dengan AS untuk memastikan Eropa terlibat dalam pengaturan keamanan di kawasan tersebut.
Kekhawatiran Eropa muncul setelah perwakilan tinggi Rusia dan AS bertemu di Riyadh, Arab Saudi pada Selasa (18/2/2025) untuk membahas upaya mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Baik Ukraina maupun negara Eropa lainnya tidak terlibat dalam perundingan tersebut.
Selain itu, Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengatakan Ukraina kemungkinan tidak dapat bergabung dengan NATO karena ia menganggap hal itu menjadi salah satu penyebab Presiden Rusia Vladimir Putin menginvasi Ukraina.
Donald Trump juga mengkritik Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang disebutnya sebagai diktator tanpa pemilu karena masa jabatan Zelensky resmi berakhir pada Mei tahun 2024, namun Ukraina tidak dapat mengadakan pemilu karena perang dan darurat militer.
Baca juga: Elon Musk Tantang Zelensky Gelar Pemilu Ukraina: Buktikan Anda Bukan Diktaktor
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.