Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kontroversi Jasad Shiri Bibas: Hamas Sebut Korban Serangan IDF, Israel Bantah Identitas

Perdebatan mengenai jasad Shiri Bibas masih berlangsung, militer Israel mengklaim bahwa salah satu jenazah yang diserahkan Hamas bukan Shiri.

Telegram Brigade Al-Qassam
PEMBEBASAN SANDERA - Foto ini diambil dari publikasi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer gerakan Hamas) pada Kamis (20/2/2025), memperlihatkan anggota Brigade Al-Qassam membawa salah satu peti mati dari empat jenazah sandera Israel; Kfir Bibas (9 bulan), Ariel Bibas (4), ibu mereka bernama Shiri Bibas (32) dan Oded Lifshitz (83), dalam pertukaran tahanan gelombang ke-7 di Jalur Gaza pada Kamis. Perdebatan mengenai jasad Shiri Bibas masih berlangsung, militer Israel mengklaim bahwa salah satu jenazah yang diserahkan Hamas bukan Shiri. 

TRIBUNNEWS.COM - Hamas menyerahkan empat jenazah sandera pada Kamis (20/2/2025), yaitu Kfir Bibas, Ariel Bibas, Shiri Bibas, serta Oded Lifschitz.

Keempat jenazah sandera tersebut juga telah diterima Komite Palang Merah Internasional (ICRC) saat di Pemakaman Syuhada di daerah Bani Suhaila, Khan Yunis, di Gaza selatan. 

Setelah menandatangani dokumen dengan perwakilan perlawanan, ICRC menerima empat peti mati, yang masing-masing berisi foto dan nama tahanan Israel, tanggal kematian hingga penyebab tewas.

ICRC kemudian menyerahkan keempat jenazah ini kepada Israel.

Dalam proses penyerahan jenazah sandera, terdapat sebuah spanduk yang dikibarkan.

Spanduk tersebut bertuliskan “Kembalinya perang = kembalinya tahanan dalam peti mati,” merujuk pada nasib yang menanti tahanan Israel di Gaza jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memutuskan untuk kembali berperang, dikutip dari Palestine Chronicle.

Sesampainya di Israel, keempat jenazah ini langsung diperiksa dan diidentifikasi oleh ahli forensik di Pusat Kedokteran Forensik Nasional.

Tetapi setelah keempat jenazah diidentifikasi, militer Israel mengklaim bahwa salah satu jenazah yang diserahkan Hamas bukan milik sandera yang ditawan di Gaza.

"Dua mayat diidentifikasi sebagai bayi Kfir Bibas dan adiknya yang berusia empat tahun Ariel, sementara mayat ketiga yang diduga ibu mereka, Shiri, ditemukan tidak cocok dengan sandera mana pun dan masih belum teridentifikasi," klaim militer Israel, dikutip dari Al-Arabiya.

Kemudian Israel menuduh Hamas melanggar perjanjian gencatan senjata yang sudah rapuh.

"Ini adalah pelanggaran serius oleh Hamas, yang berdasarkan perjanjian seharusnya mengembalikan empat sandera yang telah meninggal," kata militer Israel, sembari menuntut pengembalian jasad Shiri dan sandera lainnya.

Baca juga: Tentara Israel akan Intensifkan Serangan di Tepi Barat Setelah Ada Ledakan Tanpa Korban di Tel Aviv

Namun hingga saat ini Hamas belum mengomentari tuduhan Israel ini.

Hamas Sebut Keempat Jenazah Sandera adalah Korban Serangan IDF

Sebelum tuduhan Israel, seorang komandan Palestina mengatakan bahwa keluarga Bibas telah mendapatkan perlindungan, tetapi mereka tewas akibat serangan udara Israel.

"Kelompok perlawanan Palestina telah memberikan tempat berlindung yang aman kepada sandera Israel Shiri Bibas dan anak-anaknya serta memperlakukan mereka secara manusiawi, tetapi tentara mereka membunuh mereka," ujar komandan Palestina, dikutip dari Middle East Monitor.

Hamas menyatakan bahwa keempat tawanan tersebut tewas dalam serangan udara Israel yang membabi buta selama perang di Gaza.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved