Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Trump Sebut Rusia dan Ukraina akan Berdiskusi di Jerman, Akankah Perang Berakhir?

Trump telah mengumumkan bahwa pejabat AS, Rusia, dan Ukraina akan bertemu dalam sebuah konferensi keamanan di Munich pada hari Jumat (14/2/2025).

Tangkapan layar YouTube White House
DONALD TRUMP - Tangkapan layar YouTube White House pada Jumat (14/2/2025) yang menunjukkan Presiden AS Tandatangani perintah eksekutif di Ruang Oval pada Kamis (13/2/2025). Trump mengumumkan bahwa pejabat AS, Rusia, dan Ukraina akan bertemu dalam sebuah konferensi keamanan di Munich pada Jumat (14/2/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan, pejabat AS, Rusia, dan Ukraina akan bertemu dalam sebuah konferensi keamanan di Munich pada Jumat (14/2/2025).

Trump mengatakan pertemuan yang akan dihadiri 3 pihak ini akan membahas solusi mengakhiri perang di Ukraina.

Dengan yakin, Trump mengatakan, Rusia dipastikan hadir dalam pertemuan tersebut.

"Rusia akan hadir bersama rakyat kita. Ukraina juga diundang, omong-omong, tidak yakin siapa saja yang akan hadir dari negara mana saja - tetapi pejabat tinggi dari Rusia, Ukraina, dan Amerika Serikat," kata Trump, dikutip dari BBC.

Namun hingga saat ini belum ada konfirmasi apapun dari pihak Rusia.

Sementara Presiden Ukraina, Volodymir Zelensky dijadwalkan akan bertemu dengan Wakil Presiden AS, JD Vance di Munic, Jerman pada saat itu.

Meski begitu, pihak Kepresidenan Ukraina menyatakan, Kyiv tidak berharap untuk berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.

Menurut penasihat Zelensky, Dmytro Lyvtyn untuk saat ini tidak ada yang perlu dibicarakan dengan Ukraina.

"Posisi bersama dengan sekutu harus didiskusikan dengan Rusia. Untuk saat ini, tidak ada yang bisa didiskusikan. Diskusi dengan Rusia tidak dipertimbangkan," kata Lyvtyn, dikutip dari NDTV.

Lytvyn menambahkan bahwa posisi Ukraina tetap tidak berubah.

Untuk membicarakan perdamaian, Lyvtyn meminta agar AS sebaiknya berdiskusi dulu terhadap Ukraina sebelum ke Rusia.

"Posisi Ukraina tetap tidak berubah. Ukraina harus berbicara dengan Amerika terlebih dahulu. Eropa harus berpartisipasi dalam setiap diskusi serius tentang perdamaian yang nyata dan berkelanjutan," jelas Lyvtyn.

Baca juga: Trump Ungkit Janji Biden ke Ukraina untuk Gabung NATO: Itu Pemicu Perang Rusia-Ukraina

Pengumuman ini juga mengundang reaksi dari sekutu NATO Amerika Serikat yang masih mempertimbangkan dampaknya.

Sebelumnya, Trump mengejutkan banyak pihak dengan mengungkapkan bahwa ia dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyepakati melalui panggilan telepon untuk memulai pembicaraan guna mengakhiri perang.

Percakapan via telepon ini telah terjadi pada Rabu, 12 Februari 2025.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved