Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Mesir Akan Sodorkan Rencana Pembangunan Kembali Gaza, Warga Palestina Akan Diusir?

Mesir mengatakan negaranya akan menyodorkan rencana pembangunan kembali Jalur Gaza yang telah hancur karena serangan Israel.

|
Tangkapan Layar YouTube New York Post
KEHANCURKAN DI GAZA - Tangkapan Layar YouTube New York Post yang diambil pada Kamis (30/1/2025) menunjukkan rekaman drone Kota Gaza pada Senin (9/10/2023), tampak dari udara seluruh masjid diratakan tersisa puing-puing. Mesir akan menyodorkan rencana pembangunan kembali Gaza, 

TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Mesir mengatakan negaranya akan menyodorkan rencana pembangunan kembali Jalur Gaza yang telah hancur karena serangan Israel selama 15 bulan.

Pernyataan Mesir itu keluar sehari sesudah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan bahwa AS bisa saja menghentikan bantuan kepada Mesir dan Yordania.

Trump berujar bantuan mungkin akan berhenti mengalir jika kedua negara itu menolak bekerja sama dalam mewujudkan rencana AS untuk mengambil alih Gaza dan memindahkan paksa warganya ke luar negeri.

Kemenlu Mesir lalu mengatakan negaranya berharap bisa bekerja sama dengan AS dalam persoalan itu. Tujuannya ialah “mencapai penyelesaian yang adil mengenai perjuangan Palestina”.

Oleh karena itu, Mesir akan menyodorkan rencana pembangunan kembali Gaza. Namun, Mesir tidak akan mengikuti rencana AS untuk memindahkan warga Gaza.

Mesir berkata rakyat Palestina akan tetap berada di tanah air mereka ketika Gaza dibangun kembali.

“Dengan cara yang jelas dan tegas yang menjamin rakyat Palestina tetap berada di tanah mereka, dan sejalan dengan hak-hak hukum yang sah milik warga ini,” kata Kemenlu Mesir hari Selasa, (11/2/2025), dikutip dari Al Arabiya.

TAHANAN PALESTINA DIDEPORTASI - Foto ini diambil pada Selasa (4/2/2025) dari publikasi resmi kantor berita Al Jazeera pada Senin (3/2/2025) malam, menunjukkan para tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel dan dideportasi ke Mesir. Mereka dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan Israel-Hamas tahap pertama.
TAHANAN PALESTINA DIDEPORTASI - Foto ini diambil pada Selasa (4/2/2025) dari publikasi resmi kantor berita Al Jazeera pada Senin (3/2/2025) malam, menunjukkan para tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel dan dideportasi ke Mesir. Mereka dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan Israel-Hamas tahap pertama. (Al Jazeera/Koresponden)

Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi juga sudah mengimbau agar pembangunan kembali harus dilakukan tanpa pengusiran warga Palestina.

“Perlunya memulai pembangunan kembali Jalur Gaza tanpa mengusir warga Palestina dengan cara yang menjamin hak mereka untuk tinggal di tanah mereka,” kata Sisi kepada Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen lewat telepon.

Menurut Sisi, pendirian negara Palestina merupakan satu-satunya jaminan akan adanya perdamanan jangka panjang di Timur Tengah.

Trump minta Raja Yordania terima warga Gaza

Baca juga: Hamas Janji Akan Gagalkan Rencana Donald Trump Gusur Warga Gaza: Ini Pembersihan Etnis

Ketika menemui Trump di AS hari Selasa, Raja Yordania Abdullah II juga berkata Mesir akan menyodorkan rencana yang nantinya didiskusikan dengan negara-negara Arab.

Di sisi lain, Trump meminta Abdullah untuk menerima warga Palestina yang rencananya akan dipindahkan oleh AS. Sebelumnya, Trump mengatakan warga Palestina itu tidak akan bisa kembali ke Gaza.

“Kami akan mengambil alih Gaza. Kita akan mengontrolnya, kita akan melindunginya,” kata Trump di Ruang Oval dikutip dari Reuters.

Sementara itu, Abdullah kembali menegaskan sikap Yordania yang menolak pengusiran warga Palestina dari Gaza.

“Ini sikap yang disampaikan negara-negara Arab,” kata dia di media sosial X.

“Pembangunan Gaza tanpa pengusiran warga Palestina dan mengatasi situasi kemanusiaan yang parah harus menjadi prioritas semua orang.”

TRUMP PAKSA YORDANIA - Presiden AS, Donald Trump menjamu Raja Yordania, Abdullah II di Gedung Putih pada Selasa (11/2/2025). Dalam pertemuan ini, Trump memaksa Raja Abdullah II untuk menerima warga Palestina dari Gaza yang akan mengungsi secara permanen di Yordania.
TRUMP PAKSA YORDANIA - Presiden AS, Donald Trump menjamu Raja Yordania, Abdullah II di Gedung Putih pada Selasa (11/2/2025). Dalam pertemuan ini, Trump memaksa Raja Abdullah II untuk menerima warga Palestina dari Gaza yang akan mengungsi secara permanen di Yordania. (Tangkapan Layar YouTube The White House)

Meski Yordania sudah menolak, Trump bersikeras mengatakan Yordania dan Mesir nantinya bakal setuju menerima warga Gaza. Kedua itu bergantung pada AS dalam hal ekonomi dan militer.

“Saya meyakini kita akan punya sebidang tanah di Yordania. Saya meyakini kita akan punya sebidang tanah di Mesir,” ucap politikus Partai Republik itu.

Lalu, dia mengaku bisa saja mempertimbangkan kembali penyaluran bantuan kepada Yordania.

“Kita menyumbangkan banyak uang kepada Yordania dan Mesir, sangat banyak kepada dua negara itu. Namun, saya tak harus memberikan ancaman.”

Sebelumnya, Abdullah sudah menolak rencana apa pun tentang pencaplokan Gaza dan pengusiran warga Palestina. Dia menjadi pemimpin Arab pertama yang bertemu dengan Trump sejak Trump menyaampakan rencananya tentang Gaza.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved