Selasa, 30 September 2025

Reynhard Sinaga Pemerkosa Berantai

Jejak Kasus Predator Seks Reynhard Sinaga, Beraksi Selama 2,5 Tahun dan Rudapaksa 159 Pria

Kasus Reynhard Sinaga, seorang predator seks adi sorotan utama di Inggris, aksi bejatnya dilakukan selama 2,5 tahun; 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017

|
Tangkap Layar The Guardian via CPS (6/1/2020)
JEJAK REYNHARD SINAGA - Foto ini merupakan tangkap tayar dari publikasi The Guardian pada (6/1/2020) yang diambil dari Crown Prosecution Service (CPS), menunjukkan rekaman CCTV ketika predator seks Reynhard Sinaga meninggalkan flatnya di Manchester. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus Reynhard Sinaga, seorang predator seks yang telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, menjadi sorotan utama di Inggris.

Dikutip dari Manchester Evening News, Reynhard Sinaga adalah seorang mahasiswa asal Indonesia yang dihukum seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris.

Pria ini terlibat dalam 159 kasus perkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria.

Aksi bejatnya dilakukan selama rentang waktu dua setengah tahun, terhitung dari 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017.

Saat itu, ia sedang menempuh pendidikan doktor di Universitas Leeds.

Kejahatannya menjadi viral pada awal Januari 2020 atau sekitar 5 tahun yang lalu.

Reynhard Sinaga dinyatakan bersalah atas rudapaksa dan serangan seksual terhadap ratusan pria.

Kasus ini merupakan salah satu yang paling mengerikan dalam sejarah kriminal Inggris.

Reynhard Sinaga beroperasi di sekitar klub malam di Manchester selama dua setengah tahun.

Dia dikenal menawarkan bantuan kepada pria yang kehilangan teman.

Kemudian membawa mereka ke apartemennya dan merudapaksa mereka.

Baca juga: Sosok Reynhard Sinaga, Predator Seksual Inggris Akan Pulang ke Indonesia, Rudapaksa 100 Pria Lebih

Metode yang dilakukan Reynhard Sinaga selalu sama.

Yaitu menjebak, memberi obat terlarang, dan merekam serangan seksual terhadap para korbannya yang biasanya berada dalam keadaan tak sadar karena pengaruh alkohol dan narkoba.

Korban Reynhard Sinaga

Korbannya berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari mahasiswa baru, pria yang akan segera menikah, hingga seorang calon ayah atau suami yang sedang menunggu kelahiran anak (istrinya sedang hamil).

Kebanyakan dari mereka adalah heteroseksual.

Sebagian besar korbannya adalah pria Inggris kulit putih, berusia antara 18 hingga 36 tahun, dengan rata-rata usia 21 tahun.

Para korban tidak menyadari kalau mereka menjadi korban kejahatan hingga diberitahu oleh polisi.

Salah satu remaja yang menjadi korban mengungkapkan, “Saya baru saja keluar tadi malam dan kemudian ada seseorang yang membawa saya ke rumahnya padahal saya tidak ingin diajak pergi.”

Ungkapan ini mencerminkan bagaimana Sinaga menggunakan taktik tipu daya untuk mengendalikan para pria yang menjadi mangsanya.

Penangkapan Reynhard Sinaga

Reynhard Sinaga ditangkap pada Juni 2017, setelah salah satu korbannya terbangun dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Penangkapan Reynhard Sinaga dimulai setelah salah satu korbannya melawan dan berhasil melarikan diri dari apartemennya.

Ia kemudian menghubungi polisi dan memberi tahu tentang serangan yang dialaminya.

Dalam waktu singkat, penyelidikan besar-besaran pun dimulai, mengungkap fakta-fakta mengejutkan tentang aktivitas Sinaga selama bertahun-tahun.

Polisi menemukan dua iPhone yang menyimpan ratusan jam video yang merekam tindakan kejahatan Sinaga.

Setelah ditangkap, polisi menemukan 3,29 terabyte rekaman yang menunjukkan aksi rudapaksa terhadap para korban yang sedang tidur atau pingsan.

Polisi menduga Sinaga menggunakan GHB untuk membius para korban, meskipun bukti konkret tidak ditemukan, dikutip dari The Guardian.

Hakim menggambarkan Sinaga sebagai individu yang sangat berbahaya, licik, dan tidak menunjukkan penyesalan.

Temuan Penyidikan

Selama penyelidikan, petugas menemukan banyak bukti yang memberatkan Sinaga.

Di flatnya ditemukan dokumen identitas milik para korban, yang menunjukkan dia telah mengambil barang-barang pribadi mereka setelah menyerang.

Dengan keinginan untuk merekam setiap tindakan kejahatannya, ia memperlihatkan perilaku yang sangat manipulatif dan psikopat.

Jaksa Iain Simkin mengungkapkan bahwa video-video yang direkam Sinaga adalah kunci untuk mengungkap kejahatannya, menegaskan bahwa tanpa rekaman itu, banyak kasus ini mungkin tidak akan terungkap.

Hukuman Reynhard Sinaga

Saat ini, Reynhard menjalani hukumannya di HMP Wakefield di Yorkshire, sebuah penjara dengan tingkat keamanan tertinggi di Inggris, yang menampung sekitar 800 narapidana, termasuk beberapa pelaku pelanggaran berat.

Hukuman yang dijatuhkan kepada Reynhard Sinaga sangat berat, dengan penjara seumur hidup dan masa hukuman minimum 40 tahun.

Pengadilan Mahkota Manchester menjatuhi hukuman penjara seumur hidup terhadap Reynhard Sinaga pada Januari 2020.

Reynhard Sinaga dinyatakan bersalah atas 159 tuduhan rudapaksa dan penyerangan seksual terhadap 48 korban antara Januari 2015 dan Juni 2017.

Pada Januari 2023, Kepolisian Greater Manchester mengungkapkan mereka meyakini Reynhard Sinaga melakukan pelanggaran terhadap 212 pria, sekitar 60 di antaranya belum teridentifikasi.

Pada 4 Juli 2023, Reynhard menjadi korban serangan oleh narapidana lain, Jack McRae, seperti dilaporkan oleh Manchester Evening News.

Akibat serangan tersebut, yang hampir merenggut nyawanya, Reynhard Sinaga dilaporkan mengalami tekanan psikologis.

Upaya Pemulangan Reynhard Sinaga

Dikutip dari Channel News Asia (CNA), pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, sedang berusaha memulangkan Reynhard Sinaga, pemerkosa berantai yang saat ini menjalani hukuman seumur hidup di Inggris.

Orang tua Reynhard Sinaga, Saibun Sinaga dan Normawati Silaen, mengungkapkan komunikasi mereka dengan sang anak, sangat terbatas.

Staf Khusus Menteri Luar Negeri Bidang Hubungan Internasional, Ahmad Usmarwi Kaffah, mengatakan kepada media setempat pada Selasa (4/2/2025), pihaknya akan segera memulai negosiasi dengan Kedutaan Besar Inggris untuk memulai proses pemulangan.

"Yang jelas, kami berupaya membawa pulang tahanan kami di Inggris yang saat ini menjadi perhatian khusus, yaitu Reynhard Sinaga," ujar Ahmad, seperti laporkan media Indonesia yang dikutip CNA.

"Kami sedang bekerja keras untuk memfasilitasi kepulangannya dan negosiasi akan segera dimulai," tambahnya.

Baca juga: Media Asing Sorot Upaya Indonesia Pulangkan Predator Seks Reynhard Sinaga dari Penjara Inggris

Ahmad juga menyebutkan mereka sudah bertemu dengan keluarga Reynhard Sinaga, meskipun komunikasi mereka masih terbatas.

Permohonan orang tua Reynhard Sinaga menjadi alasan tambahan bagi pemerintah Indonesia untuk memulangkan Reynhard.

"Kami sudah meminta izin dari orang tuanya, dan mereka menangis, ingin anak mereka pulang."

"Mereka mendengar bahwa Reynhard kesulitan berkomunikasi karena penjaranya sangat tertutup," kata Ahmad.

Proses pemulangan ini akan dilakukan melalui mekanisme pertukaran tahanan, yang berbeda dari skema repatriasi yang sebelumnya dilakukan terhadap tahanan dari Australia, Filipina, dan Prancis.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved