Kamis, 2 Oktober 2025

Militan M23 Umumkan Gencatan Senjata Sepihak di Kongo, Sebut demi Kemanusiaan

Militan Kongo termasuk M23 umumkan gencatan senjata sepihak setelah Angkatan Bersenjata Kongo tembaki para militan di wilayah yang mereka rebut.

Tangkapan layar YouTube Africa News
MILITAN KONGO MUNDUR - Tangkapan layar ini diambil pada Selasa (4/2/2025) dari tayangan live channel YouTube Africa News pada hari yang sama, memperlihatkan sepatu, seragam dan peluru dari para militan, sehari setelah mereka mengumumkan gencatan senjata. Sebelumnya, para militan melakukan serangan dan merebut sejumlah wilayah dalam beberapa minggu terakhir. 

TRIBUNNEWS.COM - Aliansi Fleuve Congo (AFC), sebuah aliansi kelompok pemberontak termasuk kelompok M23 di wilayah timur Republik Demokratik Kongo, mengumumkan gencatan senjata.

Pengumuman ini muncul setelah berminggu-minggu pertempuran sengit dengan tentara nasional dan pasukan penjaga perdamaian.

"Gencatan senjata dimulai pada hari ini, Selasa (4/2/2025), untuk memungkinkan akses kemanusiaan ke wilayah tersebut," kata AFC, Senin (3/2/2025).

“Kami mengutuk tindakan FARDC (Angkatan Bersenjata Republik Demokratik Kongo) yang terus menggunakan pesawat militer di Bandara Kavumu, tempat mereka memuat bom yang menewaskan rekan-rekan kami di wilayah yang telah dibebaskan,” lanjut AFC, seperti diberitakan France24.

Keputusan sepihak itu muncul di tengah meningkatnya seruan untuk gencatan senjata segera saat pemberontak merebut sebagian besar wilayah di bagian timur Kongo, termasuk Goma, sebuah kota di perbatasan Rwanda dan ibu kota provinsi Kivu Utara.

Sebelumnya pada Senin (3/2/2025), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan sedikitnya 900 mayat telah ditemukan di jalan-jalan, tidak termasuk yang sudah ada di kamar mayat hingga Jumat (31/1/2025) lalu, setelah pertempuran selama berhari-hari antara M23 dan tentara Kongo di Goma. 

Selain itu, hampir 2.900 orang telah terluka dalam pertempuran tersebut.

WHO juga memperingatkan risiko penyebaran mpox (cacar monyet), kolera, dan campak karena pengungsian penduduk yang tidak memiliki akses mudah ke perawatan medis.

Serangan Kelompok Pemberontak Kongo

Kongo telah dilanda kekerasan selama puluhan tahun dan puluhan kelompok bersenjata memerangi pemerintah setempat untuk memperebutkan mineral seperti emas dan berlian.

Sejak awal tahun ini, kelompok pemberontak M23 telah melancarkan serangan terhadap pemerintah, menewaskan beberapa tentara penjaga perdamaian asing.

Baca juga: 17 Orang Tewas dalam Konflik di Republik Demokratik Kongo, Militan M23 Bentrok dengan Pemerintah

Aktivitas kelompok militan tersebut semakin meningkat, terutama di wilayah sekitar Goma dalam beberapa minggu terakhir.

Para militan dilaporkan berhasil menguasai wilayah lain dan maju menuju ibu kota provinsi lainnya, Bukavu, setelah merebut Goma minggu lalu.

Namun mereka membantah berniat melakukan hal ini pada hari mereka mengumumkan gencatan senjata pada Senin kemarin dan berlaku mulai Selasa hari ini.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved