Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Menteri Israel Ben-Gvir Ancam Keluar dari Koalisi Jika Netanyahu Setujui Gencatan Senjata di Gaza

Menteri Israel Itamar Ben-Gvir mengancam akan mengundurkan diri dari pemerintahan apabila kesepakatan gencatan senjata di Gaza tercapai.

|
Tangkapan Layar Video X/Twitter
Menteri Israel Itamar Ben-Gvir dalam Unggahan Videonya di X pada Selasa (14/1/2025) 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri kepolisian sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir mengancam akan mengundurkan diri dari pemerintahan Perdana Menteri Netanyahu apabila kesepakatan gencatan senjata di Gaza tercapai.

“Langkah ini adalah satu-satunya kesempatan kita untuk mencegah pelaksanaan (kesepakatan) itu, dan mencegah Israel menyerah kepada Hamas, setelah lebih dari setahun perang berdarah, di mana lebih dari 400 tentara IDF (Pasukan Pertahanan Israel) gugur di Jalur Gaza, dan untuk memastikan
bahwa kematian mereka tidak sia-sia,” kata Ben-Gvir pada X, dikutip dari Al-Arabiya.

Ancaman yang diserukan Ben-Gvir pada hari Selasa (14/1/2025) ini juga mendesak Menteri Keuangan Bezalel Smotrich untuk mengikuti langkahnya.

“Kesepakatan yang sedang terbentuk adalah kesepakatan penyerahan diri bagi Hamas … Oleh karena itu, saya menyerukan kepada teman saya Bezalel Smotrich untuk bergabung dengan saya dan bekerja sama dalam menentang kesepakatan tersebut,” kata Ben-Gvir.

Ben-Gvir, yang merupakan pemimpin dari Partai Kekuatan Yahudi, menjelaskan bahwa partainya tidak memiliki kekuatan untuk mencegah kesepakatan tersebut, namun jika mereka bersatu dengan Smotrich, mereka dapat mempengaruhi keputusan pemerintah, dikutip dari Al Jazeera.

Ia mengusulkan untuk menemui Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan menyampaikan bahwa jika kesepakatan tersebut disetujui, mereka akan mengundurkan diri dari pemerintahan.

Meskipun Ben-Gvir dan Smotrich beroposisi terhadap kesepakatan ini, ia menegaskan bahwa mereka tidak berniat untuk menggulingkan Netanyahu. 

Namun, ia menilai bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk mencegah penerapan kesepakatan tersebut.

Seorang pejabat melaporkan bahwa para negosiator akan bertemu di Doha pada hari Selasa (14/1/2025) untuk membahas kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan tawanan yang ia dukung sudah "di ambang" membuahkan hasil.

"Para mediator memberikan Israel dan Hamas draf akhir kesepakatan pada hari Senin," kata seorang pejabat yang diberi pengarahan mengenai negosiasi tersebut, dikutip dari The New Arab.

Jika berhasil, kesepakatan gencatan senjata akan menjadi puncak perundingan mulai-dan-henti selama lebih dari setahun dan mengarah pada pembebasan tawanan Israel terbesar sejak awal konflik.

Baca juga: Hamas akan Bebaskan 33 Sandera pada Tahap Pertama Kesepakatan Gencatan Senjata, Kata Pejabat Israel

Media Israel mengklaim telah mengetahui rincian kesepakatan gencatan.

Menurut klaim mereka, gencatan senjata akan dibagi menjadi 3 tahap.

Pada tahap pertama , 33 tawanan Israel yang ditawan di Gaza akan dibebaskan. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved