Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Suriah

AS: HTS Suriah Harus Belajar dari Taliban Afghanistan yang Kini Diisolasi

AS minta HTS di Suriah belajar dari Taliban Afghanistan yang kini diisolasi oleh sejumlah negara karena kebijakannya yang dinilai ekstremis.

Editor: Sri Juliati
SAUL LOEB / POOL / AFP
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara dalam konferensi pers di Tel Aviv pada 30 November 2023. 

Pemimpin HTS itu mengatakan ia hanya bekerja untuk kepentingan Suriah dan jauh dari organisasi atau partai eksternal mana pun.

AS dan Barat Masih 'Waspada' dengan HTS

Setelah jatuhnya rezim Assad di Suriah, AS dan negara-negara Barat kembali menyoroti rekam jejak HTS yang pemimpinnya, al-Julani, dulu merupakan anggota ekstremis Al-Qaeda.

Mereka ragu apakah al-Julani sudah meninggalkan paham ekstremisnya, mengingat penampilannya yang kini berbeda dibandingkan dulu saat masih menjadi anggota Al-Qaeda.

Pada tahun 2012, Muhammad al-Julani diminta mendirikan cabang al-Qaeda di Suriah yang diberi nama Front al-Nusra.

Front al-Nusra kemudian berafiliasi dengan al-Qaeda dan Islamic State (IS/ISIS/ISIL).

Pada tahun 2016, al-Julani mengumumkan Front al-Nusra memutus hubungan dengan al-Qaeda dan berafiliasi dengan sejumlah oposisi bersenjata Suriah yang kemudian membentuk HTS pada tahun 2017, dikutip dari Al Jazeera.

HTS dimasukkan dalam daftar teroris oleh AS dan negara-negara Barat karena rekam jejak pemimpinnya dan Front al-Nusra yang berhubungan dengan ISIS dan al-Qaeda.

Namun, baru-baru ini setelah HTS menggulingkan rezim Assad, AS, Inggris dan Rusia mempertimbangkan untuk menghapus HTS dari daftar teroris.

Jatuhnya Rezim Assad di Suriah

Rezim Assad dari Partai Ba'ath runtuh pada 8 Desember 2024, setelah oposisi bersenjata mengumumkan keberhasilannya merebut ibu kota Suriah, Damaskus.

Sebelumnya, aliansi oposisi bersenjata, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), meluncurkan serangan pada 27 November 2024 di Idlib, hingga berhasil merebut kota Aleppo, Hama, Homs, dan Damaskus dalam waktu kurang dari dua minggu.

Pemimpin HTS, Abu Muhammad Al-Julani, mendeklarasikan runtuhnya rezim Assad melalui pidato di Damaskus pada Minggu (8/12/2024).

Assad dan keluarganya dikabarkan kabur ke luar negeri, keberadaannya belum diketahui namun baru-baru ini dikabarkan pergi ke Rusia.

Runtuhnya rezim Assad adalah buntut dari perang saudara di Suriah yang berlangsung sejak 2011 ketika rakyat Suriah menuntut turunnya Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Iran mulai membantu rezim Assad pada 2011 dan Rusia mulai terlibat pada 2015.

Pertempuran sempat meredup pada 2020 setelah Rusia dan Turki menengahi perjanjian gencatan senjata antara rezim Assad dan oposisi di Idlib, sebelum meletus lagi pada 27 November lalu.

Bashar al-Assad berkuasa sejak 2000, setelah meneruskan kekuasaan ayahnya, Hafez al-Assad yang berkuasa pada 1971-2000.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved