Selasa, 30 September 2025

Konflik Suriah

Hamas Ucapkan Selamat kepada Suriah Setelah Jatuhnya Pemerintahan Bashar Assad

Gerakan perlawanan Palestina Hamas merilis pernyataan pada tanggal 9 Desember yang mengucapkan selamat kepada rakyat Suriah.

Editor: Muhammad Barir
File: Reuters
Pejuang sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, di Jalur Gaza. 

Hamas Ucapkan Selamat kepada Suriah Setelah Jatuhnya Pemerintahan Bashar Assad

TRIBUNNEWS.COM- Gerakan perlawanan Palestina Hamas merilis pernyataan pada tanggal 9 Desember yang mengucapkan selamat kepada rakyat Suriah atas tercapainya aspirasi mereka untuk kebebasan dan keadilan, satu hari setelah jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad dan penyerbuan Damaskus oleh militan ekstremis. 

Pasukan Israel menginvasi Suriah, memperluas pendudukan mereka, dan melancarkan serangan besar-besaran di seluruh negeri dan ibu kota setelah jatuhnya pemerintahan.

“Kami mengucapkan selamat kepada rakyat Suriah atas tercapainya aspirasi mereka untuk kebebasan dan keadilan. Kami mendesak semua lapisan masyarakat Suriah untuk bersatu dan bangkit dari kesulitan masa lalu,” bunyi pernyataan tersebut. 

“Kami berdiri teguh bersama rakyat Suriah dan menegaskan kembali komitmen kami terhadap persatuan dan integritas teritorial Suriah.”

"Kami yakin rakyat Suriah memiliki ketahanan untuk mengatasi tantangan dan melewati masa kritis ini. Suriah dapat merebut kembali peran bersejarah dan krusialnya dalam mendukung perjuangan Palestina dan perlawanannya, sekaligus menegaskan kembali kepemimpinannya di dunia Arab dan Islam," imbuhnya. 

 

 

Baca juga: Tentara Israel Duduki Sisi Gunung Hermon di Suriah Tanpa Ada Perlawanan

 

 

Ia juga mengutuk keras tindakan agresi berulang-ulang yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap wilayah Suriah dan dengan tegas menolak segala ambisi atau rencana Zionis yang menargetkan Suriah.

Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam Palestina ( PIJ ), Ziad al-Nakhala, mengatakan kelompoknya percaya bahwa perubahan yang terjadi di Suriah adalah urusan Suriah dan berkaitan dengan pilihan rakyat Suriah yang bersaudara. 

Ia mengatakan PIJ – yang berkantor pusat di Damaskus – berharap bahwa Suriah akan tetap menjadi pendukung sejati rakyat Palestina dan perjuangan mereka yang benar, sebagaimana yang telah terjadi selama ini.

Setelah dimulainya perang perubahan rezim yang didukung AS terhadap Suriah pada tahun 2011, unsur-unsur Hamas mengambil sikap terhadap pemerintahan Assad dan bergabung dengan oposisi bersenjata. 

Akibatnya, hubungan menjadi tegang antara Damaskus dan kelompok perlawanan tersebut.

Pada tahun 2022, Hamas dan pemerintah Suriah resmi berdamai.

Pemerintahan Assad memainkan peran kunci dalam mendukung kelompok perlawanan di Gaza dan Lebanon, memfasilitasi aliran senjata melalui Iran ke Hamas dan kelompok lain di jalur yang terkepung, serta ke Hizbullah di Lebanon. 

Pasukan Israel secara signifikan memperluas pendudukan mereka di Suriah beberapa jam setelah jatuhnya Damaskus, dan melancarkan lebih dari 100 serangan udara di ibu kota dan tempat lain.

Pemain regional lainnya telah mengomentari situasi di Suriah

“Iran akan memantau kebijakan praktis yang akan diambil Suriah, dan jika kebijakan tersebut jauh dari perilaku ISIS dan entitas [Zionis], kami akan menyambutnya,” kata Ketua Parlemen Iran Mohammad Bagher Qalibaf pada 9 Desember.  

Anggota parlemen Hizbullah Hassan Fadlallah mengatakan bahwa apa yang terjadi di Suriah adalah transformasi besar, berbahaya, dan baru yang memerlukan evaluasi.

Segala sesuatu yang terjadi di Suriah, terlepas dari bahayanya, tidak dapat melemahkan kita.

"Situasi Suriah di masa mendatang, perkembangan di sana, aliansi internal, masalah internal, dan apa yang akan terjadi sekarang, kita serahkan pada waktunya, dan jangan ada yang terburu-buru menghakimi masalah ini. Kita tunggu saja jalannya dan bagaimana hasilnya, tetapi kita tahu bagaimana melindungi negara kita, bagaimana menghadapi tantangan, dan bagaimana mengatasi kesulitan, apa pun itu," imbuh Fadlallah. 

Hizbullah memainkan peran besar dalam membalikkan keadaan melawan kelompok ekstremis yang memerangi pemerintah Suriah pada tahun-tahun pertama perang. 

 

SUMBER: THE CRADLE

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved