Selasa, 7 Oktober 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Kamala Harris atau Donald J Trump? Ini Plus Minus Mereka bagi Dunia Jika Jadi Presiden AS

Pertarungan Kamala Harris - Donald Trump melewati babak-babak ekstrem, penuh caci maki, tuduh sana-sini, silih serang terbuka.

Foto-foto AFP/Kolase Tribunnews
Calon Presiden Partai Republik Donald Trump dan Calon Presiden Demokrat Kamala Harris akan menjalani debat perdana di Pilpres Amerika Serikat (AS) pada 10 September 2024. 

Tapi di tangan Donald Trump juga, CIA dan Pentagon menewaskan Kepala Brigade Al Quds Iran, Jenderal Qassem Soleimani, lewat serangan drone di Bandara Internasional Baghdad Irak.

Trump menarik Amerika dari Kesepakatan Bersama Nuklir Iran. Ia meninggalkan Kesepakatan Paris tentang Perbahan Iklim.

Di masa Trump pula, Amerika secara sepihak keluar dari Traktat Intermediate-Range Nuclear Forces atau INF dengan Rusia.

Sekarang dengan perbandingan seperti ini, ke mana mereka membawa Amerika jika memenangi Pilpres 2024?

Kita saat ini menyaksikan, krisis keamanan di Timur Tengah telah meningkat dengan eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

BRICS Jadi Alternatif

Sementara dunia kini juga menyaksikan gerak perubahan tatanan global menyusul kehadiran BRICS dan keberhasilan KTT BRICS Kazan Rusia sepekan lalu.

China dan Rusia tampil sebagai penopang utama, disokong India, Brazil, dan Afrika Selatan. Mesir, Iran, Uni Emirat Arab, dan Ethiopia, muncul sebagai anggota baru.

Belasan negara dunia timur dan selatan menyatakan diri sebagai negara mitra, termasuk Indonesia sebagai kekuatan baru ekonomi global yang tak boleh diremehkan.

Dengan kekuatan seperti ini, BRICS benar-benar muncul sebagai kutub yang mampu menggoyahkan hegemoni dan superioritas Amerika.

Bagaimana Kamala atau Trump akan menghadapi kenyataan geopolitik baru ini, akan menarik untuk terus dicermati nantinya.

Terhadap China, Kamala Harris dan Donald Trump memperlihatkan kebijakan yang hampir tidak dapat dibedakan.

Keduanya sama-sama menunjukkan komitmen bipartisan untuk meningkatkan ketegangan dengan Beijing. Mungkin hanya levelnya saja yang membedakan.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2024 di Kazan.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2024 di Kazan. (dok. BRICS)

Brian Berletic, seorang analis geopolitik dan mantan perwira Marinir AS menyebut Kamala dan Trump sama-sama ingin kesinambungan agenda terhadap China dalam prspektif Washington.

Bedanya, Donald Trump menggunakan cara-cara yang terlihat nasionalistis, sementara Kamala Harris menghubungkannya dengan penegakan tatanan internasional di tangan Amerika.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved