Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Turki, China, Australia, Amerika, Inggris Evakuasi Warganya dari Lebanon

Turki, China, Australia, Amerika, Inggris bersiap mengevakuasi warganya dari Lebanon di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel-Lebanon.

AFP/KAWNAT HAJU
Tim penyelamat bergegas ke lokasi serangan udara Israel yang menargetkan desa Abbasiyeh di Lebanon selatan pada 24 September 2024. - Israel mengumumkan puluhan serangan udara baru terhadap benteng Hizbullah di Lebanon, sehari setelah 558 orang, termasuk 50 anak-anak, tewas dalam hari kekerasan paling mematikan sejak perang saudara Lebanon. - Turki, China, Australia, Amerika, Inggris bersiap mengevakuasi warganya dari Lebanon di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel-Lebanon. (Photo by Kawnat HAJU / AFP) 

Starmer menyoroti bahwa pemerintah sedang mempercepat rencana darurat untuk mengevakuasi warganya dari Lebanon.

Ia menekankan perlunya gencatan senjata dan meminta Israel dan Lebanon untuk mundur dari ambang eskalasi lebih lanjut.

Dua kapal perang Inggris saat ini ditempatkan di lepas pantai Siprus selatan dan akan digunakan jika operasi evakuasi diperintahkan. Pesawat dan helikopter milik Angkatan Udara Kerajaan juga bersiaga.

Baca juga: Desakan Presiden Prancis Macron Terkait Konflik Israel-Hizbullah: Tidak Boleh Ada Perang di Lebanon

Inggris memiliki dua pangkalan di Siprus, Akrotiri dan Dhekelia, yang memainkan peran strategis dalam operasi militer Inggris di wilayah tersebut.

Tentara Israel telah melancarkan gelombang serangan udara di Lebanon sejak Senin dini hari terhadap apa yang disebutnya target Hizbullah di tengah meningkatnya peperangan antara kedua belah pihak.

Berbagai negara telah mendesak warganya untuk meninggalkan atau menghindari perjalanan ke Lebanon minggu ini, termasuk Italia, Belgia, Inggris, Rusia, India, Australia, dan Malaysia.

Kemungkinan Serangan Darat

Kepala Staf Umum Angkatan Pertahanan Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi memerintahkan para prajurit untuk mempersiapkan dengan kemungkinan serangan darat untuk melawan Hizbullah di Lebanon, Rabu (25/9/2024).

Seruan itu datang saat angkatan udara melakukan ratusan serangan mematikan di seluruh negeri, lapor Al Arabiya News.

"Kami menyerang sepanjang hari, baik untuk mempersiapkan tanah bagi kemungkinan masuknya Anda, tetapi juga untuk terus menyerang Hizbullah," kata Letnan Jenderal Herzi Halevi kepada sebuah brigade tank, menurut sebuah pernyataan dari militer.

Serangan udara tersebut telah menewaskan hampir 560 orang, termasuk 95 wanita dan 50 anak-anak, dan melukai 1.835 lainnya, menurut Menteri Kesehatan Lebanon Firas Abiad.

Konflik antara Israel dan Hizbullah dapat menghancurkan harapan yang sudah menipis untuk kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera dengan Hamas.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved