Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Selidiki Kemungkinan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Telah Tewas Saat Pemboman di Gaza

Israel sedang menyelidiki kemungkinan bahwa Yahya Sinwar, pemimpin Hamas yang baru, telah tewas dalam serangan udara baru-baru ini di Gaza.

|
Editor: Hasanudin Aco
dok.
Pemimpin baru Hamas, Yahya Sinwar. 

Serangan itu menghantam Sekolah Kafr Qasem di kamp Pantai sekitar pukul 11 ​​pagi,  kata para pejabat. 

Diantara mereka yang tewas adalah Majed Saleh, direktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan yang dikelola Hamas.

Serangan dan kekerasan lain yang dilaporkan di Gaza terjadi di tengah lonjakan serangan di wilayah utara antara Israel dan pasukan Hizbullah yang didukung Iran di perbatasan dengan Lebanon - konflik paralel yang telah memicu kekhawatiran akan meluasnya kerusuhan regional.

Paling Diburu Israel

Yahya Sinwar adalah pucuk pimpinan Hamas di Gaza saat ini.

Dia tokoh Hamas yang paling diburu Israel.

Saking frustasinya, pekan lalu Kepala negosiator Israel untuk sandera dan orang hilang, Gal Hirsch, menawarkan Yahya Sinwar bisa keluar dengan aman dari Gaza tanpa ditangkap militer Israel.

Namun syaratnya 101 sandera yang ditawan Hamas harus dikembalikan kepada Israel.

Dalam wawancara Bloomberg, Selasa (10/9/2024), laporan itu menyebutkan usulan untuk mengizinkan Yahya Sinwar keluar dari Gaza telah dibahas selama dua hari.

Namun tidak jelas apakah Hamas menerima tawaran itu.

Israel Akui Yahya Sinwar Kuat

Seorang mantan kepala divisi tawanan dan orang hilang di Mossad, Rami Igra, beberapa waktu lalu mengakui Yahya Sinwar bukan pemimpin yang lemah.

"Dia menjadi lebih kuat, Dia tidak melemah bertentangan dengan semua evaluator, dan ditunjuk sebagai yang paling berkuasa di Hamas," kata Igra, mengutip dari media Israel, Maariv.

“Selama Israel tidak memberikan alternatif pemerintahan yang nyata bagi Hamas di Gaza, maka Hamas akan memegang kendali, dan Sinwar membuktikannya dengan fakta bahwa ia diangkat menjadi kepala biro politik,” imbuhnya, dikutip dari Middle East Monitor.

Hamas memilih Yahya Sinwar menjadi kepala biro politiknya untuk menggantikan Ismail Haniyeh.

Ismail Haniyeh terbunuh di Teheran pada 31 Juli 2024 lalu.

Yahya Sinwar pernah menghabiskan 22 tahun di penjara Israel.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved