Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Profil Ibrahim Aqil, Komandan Militer Hizbullah Tewas Diserang Israel, Kepalanya Dihargai Rp106 M

Berikut ini profil Ibrahim Aqil, Komandan Militer Tertinggi Hizbullah yang tewas diserang Israel, Jumat (20/9/2024).

X @Israel
Berikut ini profil Ibrahim Aqil, Komandan Militer Tertinggi Hizbullah yang tewas diserang Israel, Jumat (20/9/2024). 

Nama Aqil muncul dalam laporan berita pada Desember 2023, sehubungan meningkatnya ketegangan antara Hizbullah dan Israel.

Sebab, saat itu, media Israel mengidentifikasi Aqil sebagai Kepala Pasukan Radwan, di mana anggotanya melakukan perlawanan keras terhadap Israel.

Pasukan Radwan adalah unit Hizbullah yang paling terlatih.

Pasukan Radwan bertugas sebagai salah satu unit militer paling efisien di wilayah tersebut.

Pasukan ini dinamai berdasarkan martir Imad Mughniyeh, yang aliasnya adalah Haji Radwan.

Baca juga: Eks Jenderal Israel: Kami Tak Siap Hadapi Rudal Iran dan Proksinya, Seluruh Negara Akan Hancur

Pasukan ini adalah pasukan komando yang tujuan utamanya adalah menembus jauh ke dalam wilayah musuh.

Lolos dari Upaya Pembunuhan

Hanya ada satu upaya pembunuhan terhadap Aqil yang diketahui publik.

Percobaan pembunuhan ini terjadi setelah Israel menarik diri dari Lebanon pada 2000.

Saat itu, sebuah helikopter serang menembakkan rudal ke lokasinya, dan ia berhasil selamat.

Tidak diketahui apakah ia mengalami cedera saat itu.

Tak Pernah Muncul di Publik hingga Jadi Buron AS

Komandan Militer Tertinggi Hizbullah, Ibrahim Aqil, tewas diserang Israel dalam perjalanan menuju Yerusalem, Jumat (20/9/2024).
Komandan Militer Tertinggi Hizbullah, Ibrahim Aqil, tewas diserang Israel dalam perjalanan menuju Yerusalem, Jumat (20/9/2024). (Al Mayadeen)

Seperti kebanyakan pejabat militer senior Hizbullah, Ibrahim Aqil merupakan sosok yang samar-samar.

Aqil tak pernah tampil atau mengeluarkan pernyataan publik.

Menurut pejabat Amerika Serikat (AS), Aqil yang juga dikenal sebagai Tahsin, bertugas di badan militer tertinggi Hizbullah.

Departemen Luar Negeri AS menghargai kepala Aqil senilai 7 juta dolar Amerika atau sekitar Rp106 miliar.

Dikutip dari Al Jazeera, Aqil menjadi buron pemerintah Amerika sehubungan dengan perannya mengebom Kedutaan Besar AS di Beirut pada 1983 dan barak Korps Marinis AS.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved