Senin, 6 Oktober 2025

Mengapa ritual 'Jalan Salib' dipilih orang-orang Papua untuk menarik perhatian Paus Fransiskus soal Papua?

Dalam tradisi Katolik, Jalan Salib adalah rangkaian devosi yang mengenang perjalanan Yesus Kristus dari penghakiman hingga penyaliban.…

BBC Indonesia
Mengapa ritual 'Jalan Salib' dipilih orang-orang Papua untuk menarik perhatian Paus Fransiskus soal Papua? 

“Jalan Salib hari ini bertujuan untuk mengatakan bahwa di Papua tidak sedang baik-baik saja,” tegas Esther.

Mengapa Jalan Salib dipilih untuk ‘menyambut’ Paus Fransiskus?

Esther menyebut Jalan Salib dipilih karena, menurutnya, bentuk penyampaian suara lainnya "sudah dibungkam" dan "ruang demokrasi sudah tertutup".

Dia menambahkan Jalan Salib seolah menjadi analogi “tangisan umat Tuhan di Papua”.

“Sambil berdoa, sambil merapat ke Tuhan, kami bawa persoalan-persoalan ini,” ujar Esther.

Beberapa isu yang dikedepankan Esther antara lain persoalan pengungsi, isu perampasan lahan, dan masalah lingkungan. Isu-isu kemanusiaan, perdamaian, dan lingkungan, menurut Esther, adalah isu-isu yang erat dengan sosok Paus Fransiskus.

Esther menyebut ritual Jalan Salib di Jayapura pada Rabu (04/09) diikuti ribuan jemaat dari semua denominasi gereja dan merupakan inisiatif dewan gereja Papua dan pastor-pastor setempat.

Paus Fransiskus, sambung Esther, tidak diagendakan mengunjungi Papua sehingga prosesi Jalan Salib yang meliputi doa bersama di jalanan diharapkan mampu “mengangkat penderitaan umat di Papua”.

Esther mengeklaim ritual mereka sempat hendak dihentikan aparat setempat. Meski begitu, dirinya optimistis aspirasi mereka akan sampai ke telinga Paus Fransiskus.

“Kegiatan hari ini bukan kegiatan kecil. Pasti Paus melihat bahwa ada sesuatu yang dilakukan di Papua,” ujar Esther seraya menambahkan pesan-pesan dari prosesi ini senada dengan nilai-nilai yang diusung Paus Fransiskus.

Hal serupa disampaikan Koordinator Front Pemuda Mahasiswa Katolik Papua, Jeeno Alfred Dogomo, yang ditemui BBC News Indonesia di depan Kedubes Vatikan di Jakarta, Rabu (04/09).

Meskipun aspirasi langsung dibatasi, Jeeno menyebut perkumpulan uskup-uskup orang asli Papua tengah berupaya menyampaikan aspirasi di Papua terhadap Paus Fransiskus dalam agenda lawatannya.

“[Perwakilan uskup dari Papua [akan] berusaha menyampaikan masalah itu secara langsung,” ujar Jeeno.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua (AMPTP), Ambrosius Mulait—yang juga turut dalam prosesi Jalan Salib di Jakarta—meyakini Paus Fransiskus “sebenarnya sudah mengetahui persoalan orang Papua”.

“Yang jadi persoalannya, pemerintah Indonesia tidak menginginkan kami bertemu dengan Paus,” ujar Ambrosius.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved