Kunjungan Paus Fransiskus
Jadwal Padat Paus Fransiskus di Indonesia di Usia 87 Tahun
Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik se-Dunia dan Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus akan memulai Perjalanan Apostoliknya yang ke-45 ke luar negeri.
Ada empat negara yang dikunjunginya selama 12 hari.
Berangkat dari Vatikan pada 1 September 2024, tujuan pertamanya adalah Indonesia pada Selasa (3/9/2024), dan berakhir di Singapura tanggal 13 September.
Tur terjauh dan terlama baginya selama 11 tahun memimpin Gereja Katolik sedunia ini sekaligus menepis keraguan masyarakat tentang kondisinya.
Sebab, dalam beberapa tahun terakhir Paus kelahiran Argentina itu mengalami berbagai masalah kesehatan.
Spekulasi sempat merebak bahwa ia mungkin akan mengundurkan diri dari kepala Gereja Katolik, tetapi hingga kini belum ada tanda-tanda bakal melakukannya.
Kantor berita AFP melaporkan, mobilitas Paus Fransiskus jelas menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Sejak 2022, ia mengandalkan kursi roda untuk mengatasi nyeri lutut dan linu panggul yang berulang kali kumat, atau nyeri saraf.
Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio ini pun harus naik eskalator untuk naik pesawat. Dia juga lebih banyak duduk—tak lagi berdiri—saat konferensi pers setelah kunjungan luar negeri.
Juru bicara Vatikan yakni Matteo Bruni pada Jumat (30/8/2024) mengatakan, Sri Paus akan tur Asia-Pasifik hanya dengan dokter pribadi serta dua perawat, dan itu adalah hal biasa.
Ia menambahkan, "Tidak ada tindakan pencegahan tambahan karena yang ada sekarang sudah cukup untuk setiap kunjungan apostolik."
Namun, Vatikan tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang tindakan pencegahan lainnya terkait kesehatan Paus Fransiskus, seperti kemungkinan penunjukan rumah sakit setempat.
Contohnya saat kunjungan Paus Fransiskus ke Afrika pada awal 2023, ada ambulans dengan peralatan lengkap yang mengikutinya untuk langsung memberi pertolongan jika diperlukan.
Beberapa minggu lalu, hanya sedikit pengamat yang merasa Paus Fransiskus mampu melakukan tur jauh ke Asia-Pasifik. Beberapa orang lainnya khawatir.
Alasannya adalah kondisi kesehatan Paus yang sudah menurun, berulang kali diterpa berbagai penyakit sehingga harus menunda bahkan membatalkan sejumlah agenda.
Contohnya saat Paskah, Paus Fransiskus menarik diri dari beberapa acara karena merasa letih akibat flu yang tak kunjung sembuh.
Beberapa bulan sebelumnya, bronkitis menyebabkan pembatalan kunjungan ke perundingan iklim (COP) yang diadakan PBB di Dubai.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.