Kunjungan Paus Fransiskus
Media Vatikan Ulas Terowongan Silaturahmi: Dari Terowongan Perang Menuju Terowongan Persaudaraan
Media Vatikan Ulas Terowongan Silaturahmi: Dari Terowongan Perang Menuju Terowongan Persaudaraan
Nazaruddin mengatakan bahwa usulan pembangunan terowongan bawah tanah tersebut sempat ditolak. Akan tetapi setelah ia mengajukan ke Presiden Joko Widodo, usulan tersebut diterima.
"Di luar dugaan, presiden menyetujui, dan dalam tempo yang singkat akhirnya yang tadinya tidak setuju, jadi setuju, karena ini akan menjadi ikon," jelasnya.
Setelah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo, maka mulailah dibangun sebuah terowongan yang diberi nama Terowongan Silarurahmi.
Fungsi Terowongan Silaturahmi
Nazaruddin mengatakan bahwa terowongan penghubung antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyeberangan. Nantinya, terowongan tersebut akan dijadikan sebagai ikon pembelajaran.
"Bahkan kita sering menggunakannya (terowongan) untuk meeting interfaith (diskusi antar umat beragama), karena lumayan luas," katanya.
Selain menjadi tempat pertemuan, terowongan ini direncanakan nantinya juga akan dijadikan sebagai museum penyeberangan.
Museum tersebut bakal dilengkapi dengan hiasan ikonik dari tembaga berbentuk tangan yang saling berjabatan, lampu, serta musik yang mengalun di dalam terowongan.
"Ya, akan dibuka untuk umum, cuma sekarang ikon itu belum dipasang," katanya.
Pembukaan Terowongan Silaturahmi rencananya dilakukan tahun ini setelah diresmikan Presiden Jokowi.
Terowongan Silaturahmi menghabiskan anggaran Rp 37,3 miliar.
Terowongan tersebut memiliki panjang 33,8 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,5 meter dengan total luas terowongan 339,97 meter persegi.
Sumber: Vatikan News/Kompas.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.